Profesi Pembantu dalam Polemik Tantri Kotak dan Posan Tobing, Ini Pekerjaan Mulia dalam Islam

Beberapa waktu terakhir, perseteruan antara Tantri Kotak dengan Posan Tobing menyita perhatian warganet. Bahkan, profesi pembantu alias ART terseret gara-gara perseteruan ini

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2023, 04:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2023, 04:30 WIB
Tantri Kotak Foto Bareng ART dan Sebut Pekerjaannya Mulia, Jadi Balasan Menohok untuk Posan Tobing. (instagram.com/tantrisyalindri)
Tantri Kotak Foto Bareng ART dan Sebut Pekerjaannya Mulia, Jadi Balasan Menohok untuk Posan Tobing. (instagram.com/tantrisyalindri)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu terakhir, perseteruan antara Tantri Kotak dengan Posan Tobing menyita perhatian warganet.

Bahkan, profesi pembantu alias ART terseret gara-gara perseteruan ini. Gara-gara ini, polemik makin ramai.

Tentu saja perseteruan keduanya tak hanya soal penyebutan Tantri yang disebut bermuka mirip pembantu.

Namun begitu, banyak pula warganet yang menyayangkan perseteruan ini. Terlebih menyeret sosok pembantu, yang terkesan merendahkan.

Terlepas dari kasus ini, dalam Islam, segala pekerjaan, asal halal, dibolehkan. Bekerja apa saja, walau terkesan hina sekalipun, lebih baik dari meminta-minta. Itu termasuk pekerjaan sebagai ART.

Lantas, pekerjaan apa yang disukai Nabi Muhammad SAW dan apa pekerjaan terbaik atau mulia dalam Islam?

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pekerjaan yang Disukai Rasulullah SAW

Mengutip laman nuponorogo.or.id, dalam Hadis 782 dari Bulughul Maram Kitab Al-Buyu’ disebutkan:

عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ – رضي الله عنه – أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – سُئِلَ: أَيُّ اَلْكَسْبِ أَطْيَبُ? قَالَ: – عَمَلُ اَلرَّجُلِ بِيَدِهِ, وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ – رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ، وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ.

Dari Rifa’ah bin Raafi’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai mata pencaharian yang halal? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Amalan seseorang dengan tangannya dan setiap jual beli yang diberkahi.” (HR. Al-Bazzar dan disahihkan oleh Al-Hakim) [HR. Al-Bazzar, 9:183; Al-Hakim, 2:10; Ahmad, 4:141. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lainnya].

Faedah hadis adalah:

1. Bahwa kita disuruh kerja, itulah yang namanya tawakal.

2. Sahabat Nabi itu sangat semangat mencari kerja yang halal, bukan mencari kerja yang banyak penghasilannya.

3. Pekerjaan seseorang dengan tangannya adalah pekerjaan yang paling halal, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendahulukan pekerjaan dengan tangan, lalu jual beli yang mabrur.

Pekerjaan yang Paling Bagus (Mulia)

4. Apa pekerjaan yang paling utama (paling bagus)? Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan katakan bahwa pekerjaan yang paling bagus adalah pekerjaan yang sesuai dengan keadaan setiap orang, dan saling mendukung antara mukmin yang satu dan lainnya.

5. Bekerja lebih utama dari meminta-minta (mengemis).

Pekerjaan dengan tangan sendiri

Yang pertama kali disinggung mengenai pekerjaan terbaik adalah pekerjaan dari hasil kerja tangan sendiri. Dalam hadits lain disebutkan,

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ ، وَإِنَّ نَبِىَّ اللَّهِ دَاوُدَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik dari makanan yang ia makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Karena Nabi Daud ‘alaihis salam dahulu juga makan dari hasil kerja keras tangannya.” (HR. Bukhari, no. 2072, dari Al-Miqdad). Bahkan sebagaimana disebutkan dalam hadits ini, mencari kerja dengan tangan sendiri sudah dicontohkan oleh para nabi seperti Nabi Daud ‘alaihis salam.

Jual beli yang mabrur

Mata pencaharian yang disebutkan kedua yang terbaik adalah jual beli yang mabrur.

Ash-Shan’ani rahimahullah berkata bahwa yang dimaksud jual beli yang mabrur adalah jual beli yang tidak ada sumpah dusta sekadar untuk melariskan dagangan, begitu pula yang selamat dari tindak penipuan. (Subul As-Salam, 5:8).

Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan hafizhahullah dalam Minhah Al-‘Allam (6:9) menjelaskan bahwa jual beli yang mabrur adalah jual beli yang memenuhi syarat dan rukun jual beli, terlepas dari jual beli yang bermasalah, dibangun di atas kejujuran, serta menghindarkan diri dari penipuan dan pengelabuan.

Pekerjaan yang paling diberkahi

Para ulama berselisih pendapat dalam hal ini. Imam Al-Mawardi rahimahullah, salah seorang ulama besar mazhab Syafii berpendapat bahwa yang paling diberkahi adalah bercocok tanam karena tawakalnya lebih tinggi.

Imam Nawawi rahimahullah berpendapat bahwa yang paling diberkahi adalah pekerjaan dengan tangan. Menurut Imam Nawawi rahimahullah, bercocok tanam itu lebih baik.

ada tiga alasan yang melatar belakanginya yaitu bercocok tanam termasuk pekerjaan dengan tangan, tawakal seorang petani itu tinggi,Dan kemanfaatannya untuk orang banyak, termasuk manfaat pula untuk semua binatang..

Selamat beraktifitas pada hari ini

Ya Allah… Berkah i pekerjaan kami, ridhai semua aktivitas kami, ya Allah.. hanya kepada Mu kami memohon dan hanya kepada Mu kami bersujud… Amiin.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya