Kisah Karomah Rabiah al-Adawiyah, Taklukkan Binatang Buas hingga Bikin Bingung Pencuri

Berikut ini ulasan mengenai beberapa karomah Rabiah al-Adawiyah.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2024, 12:30 WIB
Ilustrasi Rabiah Al Adawiyah (SS: YT Ghazaliyin)
Ilustrasi Rabiah Al Adawiyah (SS: YT Ghazaliyin)

Liputan6.com, Cilacap - Nama Rabiah al-Adawiyah sangat masyhur sebagai salah seorang tokoh sufi garda depan. Kepopuleran namanya tak kalah dengan nama-nama tokoh sufi laki-laki.

Ajaran pokok seputar tasawuf ialah cinta (mahabbah). Ajaran mahabbahnya sangat tertanam dalam jiwa sufi perempuan ini hingga dirinya tak mampu mencintai selain Allah SWT.

Dasar penghambaannya kepada Allah SWT ialah cinta (hubb) bukan lagi atas dasar takut (khauf) atau mengharap (raja’) balasan sesuatu dari Allah SWT.

Sebagai seorang waliyullah, tentu saja Rabiah al-Adawiyah memiliki karomah. Berikut ini kisah karomah Rabiah al-Adawiyah yang menakjubkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Taklukkan Binatang Buas - Ujung Jarinya Mengeluarkan Cahaya

Ilustrasi Rabiah Al Adawiyah (SS: YT Ghazaliyin)
Ilustrasi Rabiah Al Adawiyah (SS: YT Ghazaliyin)

Menukil NU Online, berikut adalah sejumlah karomah yang dimiliki oleh Rabi’ah al-Adawiyah sebagaimana yang tercantum dalam buku Rabi’ah; Pergulatan Spiritual Perempuan karya Margaret Smith.

Pertama, ketika Rabi’ah sedang jalan-jalan di sebuah pegunungan, ada banyak binatang buas yang mendekatinya. Anehnya, binatang-binatang tersebut tidak menyerang Rabi’ah dan sangat jinak kepadanya. Mereka bermain bersama.

Tiba-tiba, Hasan al-Basri muncul dan mendekati Rabi’ah. Seketika binatang-binatang buas tersebut menampakkan wajah buasnya dan pergi meninggalkan Hasan al-Basri.

Kedua, suatu hari Rabi’ah melakukan perjalanan haji ke baitullah Mekkah dengan menaiki unta. Di tengah jalan, unta yang dinaiki tersebut mati.

Langsung saja, Rabi’ah berdoa kepada Allah. Tidak lama setelah itu, untanya hidup kembali. Rabi’ah pun melanjutkan perjalanan hingga sampai ke baitullah dan pulang dengan menaiki unta yang sama, unta yang pernah mati itu.

Ketiga, suatu malam ada dua orang teman Rabi’ah yang datang kerumahnya. Mereka hendak melakukan diskusi bersama dengan Rabi’ah. Nahasnya, rumah Rabi’ah tidak memiliki lampu penerang.

Lalu Rabi’ah meniup ujung jari-jarinya hingga kemudian mengeluarkan cahaya yang terang dan menerangi seluruh rumahnya sepanjang malam. Dengan demikian, mereka bisa berdiskusi hingga pagi hari.

 

Bikin Bingung Pencuri - Terbang ke Udara dengan Sajadah

Ilustrasi pencurian (Istimewa)
Ilustrasi pencurian (Istimewa)

Keempat, pada suatu malam rumah Rabi’ah didatangi oleh tamu yang tidak diundang. Tamu tersebut hendak mencuri pakaian Rabi’ah. Ketika sudah mengangkut semua baju Rabi’ah dan hendak kabur, pencuri tersebut bingung karena tidak menemukan pintu keluar.

Namun, ketika sang pencuri meletakkan barang curiannya tersebut, ia menemukan ada pintu keluar. Sang pencuri mengulang perbuatannya itu –mengambil dan meletakkan barang Rab’iah- sebanyak tujuh kali.

Hingga akhirnya sang pencuri mendengar ada hatif (suara tanpa rupa) yang mengatakan; Wahai manusia, jangan engkau persulit dirimu sendiri. Perempuan ini telah mempercayakan dirinya kepada Kami selama bertahun-tahun. Setan pun tidak berani mendekatinya. Mendengan suara itu, pencuri tersebut lari terbirit-birit tanpa membawa secuil barangpun dari rumah Rabi’ah.

Kelima, suatu hari Hasan al-Basri mengajak Rabi’ah al-Adawiyah untuk salat di atas air. Rabi’ah merespons ajakan Hasan itu dengan sebuah jawaban yang ketus. Bagi Rabi’ah, adalah tidak perlu menunjukkan kemampuan spiritual untuk mencari kepopuleran duniawi.

Tidak hanya itu, Rabi’ah kemudian melemparkan sajadahnya dan terbang di atasnya. Ia mengajak Hasan untuk naik di atas bersamanya sehingga lebih banyak orang yang mengetahuinya, daripada hanya sekedar salat di atas air.

Hasan tahu jawaban yang diutarakan Rabi’ah itu adalah sindirian. Mendengar hal itu, Hasan hanya terdiam. Selain kelima cerita di atas, tentu masih banyak lagi kisah-kisah yang menceritakan tentang karomah Rabi’ah al-Adawiyah. Namun satu yang perlu diketahui bahwa karomah yang diberikan kepada Rabi’ah adalah tanda bahwa Allah memberkahinya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya