Liputan6.com, Jakarta - Lafal atau Kalimah Bismillahirrahmanirrahim memiliki keutamaan yang luar biasa. Allah membuka firman-Nya dalam Al-Qur'an dengan kalimat ini, mengisyaratkan pentingnya memulai segala sesuatu dengan menyebut nama-Nya yang penuh kasih sayang. Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan hal ini secara mendalam dalam sebuah tayangan video.
Mengutip video yang tayang di kanal YouTube @Assunnah321, Ustadz Adi Hidayat mengupas makna Bismillahirrahmanirrahim dan metode interaksi dengan Al-Qur'an. Ia menegaskan bahwa meneladani Allah SWT dalam membuka firman-Nya dengan kalimat tersebut adalah kewajiban setiap hamba.
“Jika Allah saja membuka firman-Nya dengan Bismillahirrahmanirrahim, maka setiap hamba lebih patut untuk memulai segala aktivitasnya dengan kalimat ini,” ujar UAH.
Advertisement
Lebih lanjut, UAH menjelaskan bahwa para ulama ahli Al-Qur'an menyimpulkan pentingnya memahami setiap ayat dan surah secara mendalam. Hal ini memerlukan metode interaksi yang dikenal dengan khams taats atau lima langkah. Langkah pertama disebut dengan tamhid, yaitu pengantar yang memperkenalkan kita pada ayat dan surah yang akan dibaca.
Menurut UAH, tahmid mencakup mengenal nama surah, alasan penamaannya, waktu turunnya, tempat turunnya, serta peristiwa yang melatarbelakangi turunnya surah tersebut. Dengan memahami hal-hal ini, seseorang akan memiliki rasa penasaran dan motivasi untuk mengenal Al-Qur'an lebih dalam.
“Sebagai contoh, ketika kita membaca surah, apakah kita sudah tahu kenapa surah itu dinamakan demikian? Dalam suasana apa turunnya? Ini semua adalah bagian dari tamhid yang akan memotivasi kita untuk membaca dengan lebih bermakna,” tambahnya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Begini Keutamaannya
Langkah kedua dalam metode ini adalah tilawah, yaitu membaca Al-Qur'an dengan benar dan penuh pemahaman. Membaca Al-Qur'an, menurut UAH, tidak sama dengan membaca teks biasa. Karena merupakan firman Allah, cara membacanya harus sesuai dengan tata cara yang benar.
“Kita diajarkan membaca sejak kecil dengan bimbingan. Begitu pula membaca Al-Qur'an, perlu pembimbing agar kita tidak salah dalam pengucapan,” jelasnya sambil memberikan analogi tentang proses belajar membaca di sekolah dasar.
Selain tamhid dan tilawah, UAH mengingatkan pentingnya memahami makna dari kalimat Bismillahirrahmanirrahim. Banyak orang tidak menyadari keutamaannya, sehingga enggan memulai aktivitas dengan menyebut kalimat ini. Padahal, keutamaannya sangat besar jika dipahami.
“Orang yang tidak mengenal keutamaan Bismillahirrahmanirrahim, apa manfaatnya, apa kemuliaannya, belum tentu mau memulai dengan kalimat ini. Itu sebabnya tamhid menjadi sangat penting,” katanya.
Proses tilawah juga menuntut seseorang untuk memahami bahwa membaca Al-Qur'an adalah aktivitas yang sakral. UAH mengingatkan bahwa membaca Al-Qur'an dengan asal-asalan akan mengurangi keberkahan.
Advertisement
UAH Minta agar Belajar Al-Qur'an Secara Tartil
Dalam video tersebut, UAH juga mendorong umat Islam untuk belajar membaca Al-Qur'an secara tartil, sebagaimana tuntunan Rasulullah.
Ia menekankan bahwa pembacaan Al-Qur'an yang baik akan memudahkan pemahaman dan penghayatan terhadap isinya.
Sebagai penutup, UAH mengajak semua umat Islam untuk menjadikan Bismillahirrahmanirrahim sebagai pembuka dalam setiap aktivitas.
Ia menegaskan bahwa kalimat ini tidak hanya mengandung keberkahan tetapi juga mengingatkan manusia akan kasih sayang Allah yang tak terbatas.
“Mari kita mulai setiap aktivitas dengan Bismillahirrahmanirrahim. Jadikan ini kebiasaan, bukan hanya sekadar formalitas,” pungkasnya.
Penjelasan UAH dalam video tersebut memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya Bismillahirrahmanirrahim dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi yang ingin belajar lebih banyak, UAH merekomendasikan untuk memulai dengan metode interaksi Al-Qur'an yang sudah dijelaskan. Hal ini akan membawa setiap individu lebih dekat dengan firman-Nya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul