Jangan Berani-Berani Maksiat di Bulan Rajab, UAH Beberkan Dampak Mengerikannya

Puasa di bulan Rajab tidak hanya sebatas menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sebagai cara untuk meningkatkan keimanan dan memperbanyak amal kebajikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jan 2025, 11:30 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2025, 11:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang penuh dengan keutamaan dan keistimewaan di dalam agama Islam. Tidak hanya diakui sebagai bagian dari empat bulan haram yang disebutkan dalam Al-Qur'an, Rajab juga memiliki keistimewaan yang mendalam bagi umat Muslim.

Di bulan ini, umat Islam diajarkan untuk meningkatkan ibadah dan menjaga diri dari perbuatan maksiat. Keutamaan bulan Rajab ini bahkan diungkapkan langsung oleh Allah SWT dalam firman-Nya, serta diikuti dengan praktik yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH), bulan Rajab merupakan waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal ibadah.

Dalam penjelasannya yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @HIDAYAHTV, Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya mempergunakan bulan ini dengan sebaik-baiknya.

"Saking pentingnya bulan Rajab ini, Allah SWT sampai menurunkan satu ayat untuk menyandingkan keutamaannya dengan bulan-bulan haram yang lainnya," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa bulan Rajab adalah pembuka bagi bulan-bulan yang penuh dengan kebaikan lainnya, seperti Sya'ban dan Ramadhan. Keutamaan Rajab, menurut Ustadz Adi Hidayat, adalah bahwa bulan ini memberikan kesempatan yang luas untuk mempercepat anugerah Allah, terutama dalam hal pengampunan dosa.

"Maka, isi bulan ini dengan banyak beristighfar, memohon ampunan atas segala dosa yang pernah dilakukan," katanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Bulan Penuh Berkah, Jangan Maksiat

Keutamaan Ibadah Puasa Rajab
Ilustrasi ibadh di bulan Rajab. unsplash.com/Mala

Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa bulan Rajab memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan amal saleh. Salah satunya adalah dengan berpuasa. Puasa di bulan Rajab tidak hanya sebatas menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sebagai cara untuk meningkatkan keimanan dan memperbanyak amal kebajikan. "Tingkatkan amal saleh, karena amalan yang dikerjakan di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya," jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa orang yang sengaja berbuat maksiat di bulan Rajab akan mendapat dosa yang lebih besar. Ibnu Abbas mengatakan bahwa dosa orang yang melakukan maksiat di bulan Rajab akan menjadi dua kali lipat dibandingkan dengan hari-hari biasa. "Sama persis dengan orang yang berbuat baik, pahalanya pun dua kali lipat di bulan ini," ungkap Ustadz Adi Hidayat, menegaskan pentingnya menjaga diri dari perbuatan dosa.

Bulan Rajab adalah bulan yang penuh berkah, dan sebagai umat Islam, kita seharusnya memanfaatkan bulan ini untuk memperbaiki diri. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memperbanyak sholat dan doa. Ustadz Adi Hidayat menyarankan agar umat Islam memperbanyak ibadah sunnah, terutama sholat malam, sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan kualitas ibadah.

Selain itu, puasa di bulan Rajab juga memiliki manfaat psikologis. Menurut Ustadz Adi Hidayat, puasa dapat menghambat seseorang untuk melakukan maksiat, karena orang yang berpuasa biasanya lebih hati-hati dan tidak ingin perbuatannya membatalkan puasanya. "Psikologi orang yang berpuasa adalah ia tidak ingin berbuat maksiat karena takut puasanya batal," ujarnya.

Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menambahkan bahwa puasa di bulan Rajab juga menjadi salah satu cara untuk membersihkan jiwa dan hati dari segala kekotoran dosa. Ia menjelaskan bahwa puasa yang dilakukan dengan niat yang ikhlas dan penuh pengharapan kepada Allah akan memberikan dampak yang besar bagi kehidupan spiritual seseorang.

Meningkatkan amal saleh di bulan Rajab juga bisa dilakukan dengan cara memperbanyak sedekah. Sedekah yang diberikan pada bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa setiap amal kebajikan yang dilakukan dengan niat yang tulus akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

 

Momen Introspeksi Diri

[Bintang] Bukan Hanya Ramadan, Puasa Bulan Rajab Juga Tak Kalah Istimewa
Ilustrasi Bulan Rajab

Selain itu, memperbanyak membaca Al-Qur'an juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan di bulan Rajab. Ustadz Adi Hidayat mendorong umat Islam untuk meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an mereka, baik dengan membaca maupun menghafalnya, sebagai bagian dari usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Bulan Rajab juga menjadi momentum yang tepat untuk introspeksi diri. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa umat Islam sebaiknya melakukan muhasabah, yakni merenungkan segala dosa dan kekurangan yang telah dilakukan di masa lalu, serta berusaha untuk memperbaikinya. "Jangan biarkan bulan ini berlalu begitu saja tanpa ada perubahan positif dalam diri kita," tegasnya.

Rajab adalah bulan yang membawa banyak rahmat, namun Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa kita harus berhati-hati dalam menjalani bulan ini. Selain memperbanyak ibadah, penting untuk menjaga niat dan hati agar selalu ikhlas dalam beramal. Ia mengingatkan bahwa segala amal perbuatan yang dilakukan dengan niat yang salah tidak akan membawa manfaat.

Penting untuk diingat bahwa bulan Rajab bukanlah bulan yang bisa dianggap biasa saja. Setiap detiknya penuh dengan keberkahan yang bisa kita raih dengan memperbanyak ibadah. Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa kita harus memanfaatkan waktu di bulan Rajab ini untuk memperbanyak amalan yang mendekatkan diri kepada Allah, dan menjauhkan diri dari segala bentuk maksiat.

Rajab, sebagai bulan yang istimewa, juga menjadi saat yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan sesama. Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk memperbanyak silaturahmi dan menjaga ukhuwah dengan sesama. "Mari kita gunakan bulan Rajab ini untuk saling memaafkan dan mempererat tali persaudaraan," ujarnya.

Sebagai penutup, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa bulan Rajab adalah bulan yang sangat penuh dengan kesempatan. Kesempatan untuk membersihkan hati, memperbaiki diri, dan meningkatkan amal ibadah. Ia mengajak umat Islam untuk benar-benar memanfaatkan bulan ini sebaik-baiknya, agar kita dapat meraih keberkahan yang melimpah.

Tidak hanya itu, setiap amal yang kita lakukan di bulan Rajab akan menjadi bekal bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada, dan selalu berusaha untuk meningkatkan amal saleh di bulan yang penuh rahmat ini.

Meskipun bulan Rajab penuh dengan keutamaan, Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa kita harus terus menjaga semangat ibadah hingga bulan-bulan berikutnya. Rajab hanya pembuka, sementara Sya'ban dan Ramadhan menunggu dengan segala kebaikannya. Dengan semangat yang terus berkobar, kita dapat menjalani bulan-bulan yang penuh keberkahan ini dengan lebih baik.

Akhirnya, Ustadz Adi Hidayat berharap agar setiap umat Islam dapat merasakan manfaat dari bulan Rajab ini. "Mari kita semua jadikan bulan Rajab ini sebagai awal yang baik untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah kita," tutupnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya