Viral Pernikahan Beda Agama di Semarang, Berikut Fakta-faktanya

Proses pernikahan beda agama tersebut ternyata tidak mudah.

oleh Sabrina Julie diperbarui 09 Mar 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2022, 06:00 WIB
Pernikahan beda agama di Semarang
(Instagram @ahmadnurcholish)

Liputan6.com, Semarang - Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan pernikahan beda agama yang terjadi di Semarang. Dalam sebuah konten yang diunggah oleh akun  @sacha_alya, menampakkan seorang perempuan dengan hijab dan busana pengantin, menikah di sebuah gereja dengan mempelai prianya.

Konten tersebut langsung viral dan menuai beragam komentar dari warganet. Menanggapi hal tersebut konselor pernikahan Nurcholis yang juga menjadi saksi pernikahan akhirnya turut angkat bicara. Ia mengatakan bahwa proses pernikahan beda agama tersebut tidaklah mudah. Berikut fakta-fakta dari penjelasan Nurcholis terkait pernikahan beda agama yang terjadi di Semarang.

Dua Lokasi Akad dan Pemberkatan

Karena kedua mempelai memiliki agama yang berbeda, konselor Nurcholis mengatakan bahwa dilakukan akad dan pemberkatan di dua tempat berbeda. Nurcholis yang turut hadir sebagai saksi mengungkapkan bahwa akad dilakukan di sebuah hotel Kota Semarang dan dilanjutkan pemberkatan di Gereja St. Ignatius Krapyak.

Konseling Selama 2 Tahun

Sebelum resmi menikah, ternyata pasangan ini harus melewati beragam proses yang tidak mudah. Nurcholis yang pernah menangani kasus pernikahan beda agama beberapa kali mengatakan bahwa sepasang kekasih yang menikah di Semarang tersebut harus melakukan konsultasi selama 2 tahun, sebelum dapat diputuskan menikah. 

Pasangan Ke-1.424

Berdasarkan pernyataan pria yang telah banyak menikahkan pasangan beda agama tersebut, pengantin beda agama yang tak diketahui identitasnya ini adalah pasangan ke 1.424. Sementara Nurcholis sendiri telah membantu sebanyak 30 lebih pasangan yang menikah dengan agama berbeda.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya