Pemprov Jateng Jamin Anak Korban Covid-19 untuk Tetap Bisa Sekolah

Pemprov Jateng sudah melakukan beberapa rencana untuk tetap bisa membantu anak yang ditinggal orangtuanya yang menjadi korban Covid-19.

oleh Tito Isna Utama diperbarui 24 Mar 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi Foto Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat ditemui beberapa waktu lalu di Undip. (Foto : Titoisnau)

Liputan6.com, Semarang - Setelah berhasil memetakan anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menjamin mereka untuk melanjutkan pendidikannya. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat memberi sambutan rakor asesmen anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena Covid-19, di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (23/03/2022).

Dia mengatakan, Pemprov Jateng sudah melakukan beberapa rencana untuk tetap bisa membantu anak yang ditinggal orangtuanya yang menjadi korban Covid-19. "Untuk rencana aksi jangka pendek sudah dilakukan, tinggal pelaksanaan rencana aksi jangka panjang. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Tuntutan Undang-Undang tentang Wajib Belajar 12 Tahun menjadi tanggung jawab kita bersama," kata Wagub Taj Yasin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Pemprov Jateng bersama pemerintah kabupaten dan kota, serta lembaga terkait lain sudah memetakan penanganan pendidikan bagi anak-anak yatim piatu akibat Covid-19. Termasuk anak-anak yang berminat melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren maupun ke lembaga pendidikan formal hingga tingkat SMA sederajat di 35 kabupaten/kota di Jateng.

"Sudah kita petakan, yang ingin melanjutkan ke pondok pesantren kita serahkan ke Baznas, kemudian yang putus sekolah sudah didiskusikan dengan Dinas Pendidikan Jateng, terutama yang berusia SMA atau SMK," katanya.

 

 

Berbagai Pihak Terlibat

Pemprov Jateng juga memfasilitasi anak-anak yang butuh pelatihan kerja dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Dinas Tenaga Kerja, serta instansi terkait lainnya. Sehingga anak-anak yatim piatu tersebut akan mendapatkan keterampilan untuk bekal bekerja.

Dalam kesempatan tersebut, orang nomor dua di Jateng itu juga berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan anak yatim piatu akibat pandemi Covid-19.

Di antaranya Universitas Diponegoro, Baznas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Polda Jateng, organisasi masyarakat, serta semua organisasi perangkat daerah (OPD) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang telah terlibat dan berbagi bantuan kepada anak-anak yatim piatu akibat Covid-19.

"Persoalan ini bukan hanya BP32AKB yang menanganinya, karena penanganan anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19 ada unsur pendidikan, sosial, keberlangsungan pekerjaan, dan sebagainya. Sehingga diharapkan semua dapat bekerja sama, jangan sampai kita lempar-lemparan kita harus bersama-sama," pintanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya