Liputan6.com, Kairo - Mesir meresmikan kantor pusat permanen Badan Antariksa Afrika (African Space Agency/AfSA) di Kairo pada hari Minggu (20/4).
“Momen ini merupakan tonggak penting dalam kerja sama bersama negara-negara Afrika, sekaligus lompatan besar dalam penguasaan teknologi masa depan, khususnya di bidang teknologi dan kebijakan luar angkasa,” ujar Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dalam sambutannya, seperti dilaporkan Anadolu yang dikutip dari Antara News, Senin (21/4/2025).
Baca Juga
Peresmian kantor pusat baru Badan Antariksa Afrika di Kota Antariksa Mesir, Kairo ini menggarisbawahi peran utamanya dalam memajukan kerja sama kontinental di bidang sains dan teknologi antariksa.
Advertisement
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menjelaskan bahwa badan antariksa tersebut bertujuan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Benua Afrika melalui pengumpulan dan analisis data, serta penyediaan program-program terapan di berbagai sektor, seperti ketahanan pangan, produksi dan distribusi hasil pertanian, ekosistem dan keanekaragaman hayati, serta pencegahan penyakit.
Sebagai informasi, Badan Antariksa Afrika didirikan pada tahun 2016 untuk mengoordinasikan kerja sama antariksa antara Afrika dengan Eropa dan mitra internasional lainnya, memperkuat misi luar angkasa, serta memastikan akses optimal terhadap data, layanan, dan produk berbasis antariksa.
Pada tahun 2019, Uni Afrika melalui Dewan Eksekutifnya menetapkan Mesir sebagai tuan rumah permanen badan tersebut.
Situs ahram.org menyebut upacara peresmian African Space Agency/AfSA dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Mesir Bard Abdelatty; Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Ayman Ashour; CEO Badan Antariksa Mesir (EgSA) Sherif Sedqy; beberapa pejabat tinggi badan antariksa Arab dan asing lainnya; serta duta besar Afrika dan internasional.
Marsekal Udara Mahmoud Fouad Abdel-Gawad, Panglima Angkatan Udara Mesir, mewakili Menteri Pertahanan dan Produksi Militer di acara tersebut.
Hadir pula Mário Augusto da Silva Oliveira, Menteri Telekomunikasi, Teknologi Informasi, dan Komunikasi Sosial Angola, dan Prof. Dr. Arsène Toka Kouadio Kobia, Kepala Staf Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Pantai Gading.
Selama acara tersebut, AfSA juga meluncurkan logo barunya, yang dipilih setelah kompetisi desain untuk pemuda Afrika berusia 18 hingga 29 tahun. Kontes tersebut mengharuskan penggunaan warna-warna Uni Afrika sebagai bagian dari upaya lembaga tersebut untuk membangun identitas visual yang mencerminkan ambisinya di bidang luar angkasa. Desainer Kamerun Remy Bouelet menyerahkan desain pemenang.