Ratusan Hunian Sementara Siap Ditempati Warga Korban Semeru

Pembangunan huntara bagi warga terdampak bencana awan panas guguran Gunung Semeru akan terus dipercepat sesuai target sebelum lebaran

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2022, 05:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2022, 05:00 WIB
Ratusan Hunian Sementara Siap Ditempati Warga Korban Semeru
Ratusan hunian sementara di kawasan Gunung Semeru mangkrak. (Foto: Doc ACT)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga penyintas bencana letupan Gunung Semeru rampung dibangun.

Tercatat ada 118 unit huntara penyintas korban letusan Gunung Semeru di lahan relokasi Desa Sumbermujur Kabupaten Lumajang Jawa Timur siap dihuni korban penyintas letusan Semeru.

Berdasarkan data per 8 Februari 2022 dari Posko Transisi Darurat ke Pemulihan Pasca-Bencana Erupsi Gunung Semeru tercatat bahwa hunian sementara yang telah rampung sebanyak 118 unit dan yang masih berproses tercatat 53 unit.

"Sebagian sudah mulai proses membangun, kemarin saya ke sana sudah ada yang jadi beberapa unit, kemudian milik Pramuka Peduli diperkirakan tanggal 10 Februari 2022 bisa rampung sekitar 19 unit dan dari ACT juga masih proses," kata Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati dilansir Antara, Sabtu (12/2/2022).

Ia mengatakan pembangunan huntara bagi warga terdampak bencana awan panas guguran Gunung Semeru akan terus dipercepat, sehingga sebelum bulan Ramadhan 1443 Hijriah, masyarakat bisa menempati hunian yang disediakan tersebut.

"Kami memacu pembangunan huntara di Desa Sumbermujur agar bisa ditempati masyarakat sebelum Ramadhan 1443 Hijriah," ucap Wabup yang biasa dipanggil Bunda Indah itu.

Menurutnya, Pemkab Lumajang Jawa Timur rencananya akan membangun huntara sekitar hampir 2.000 unit dan setelah rampung 100 persen nanti akan diserahkan kepada keluarga yang rumahnya hancur atau rusak serta berada pada zona merah erupsi Gunung Semeru.

"Jadi huntara itu langsung diserahkan ke masing-masing KK, sambil kami proses lahan negara itu untuk pelepasannya, sehingga nanti bisa menjadi sertifikat hak milik (SHM) bagi para warga terdampak bencana Semeru," katanya.

Huntara dan hunian tetap (huntap) yang akan dibangun merupakan tipe 60, huntara akan dibangun di bagian belakang tanah kavling dengan luas bangunan ukuran 6 x 4 meter, sedangkan huntap akan dibangun di kavling bagian depan dengan ukuran 6 x 6 meter.

Lahan yang akan dipergunakan untuk huntara dan huntap memiliki luas 81 hektare dengan kapasitas tampung sebanyak 2.000 rumah yang dilengkapi dengan fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas ekonomi.

Saksikan video pilihan berikut ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya