Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo menyebutkan masih banyak program studi di beberapa universitas di Indonesia tdak berubah dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Menurut Jokowi, persiapan SDM dalam dua tahun ini menjadi penting karena Indonesia akan menikmati bonus demografi pada 2030-2035. Oleh karena itu, dia meminta agar program studi yang ada di universitas dapat relevan sebagai upaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Program studi sekarang ini mungkin hanya relevan lima tahun ini, hati- hati dengan kecepatan perubahan zaman seperti ini," kata Jokowi dilansir Antara, Jumat (11/3/2022).
Advertisement
Baca Juga
Jokowi mengungkapkan, masih banyak program studi di beberapa universitas yang tidak berubah padahal sudah berjalan selama 20-30 tahun. Dia mengakui pembubaran sebuah program studi sulit, bahkan pembentukan program studi yang baru juga sulit.
Menurutnya, kewenangan untuk membentuk program studi baru sudah didelegasikan kepada perguruan tinggi yang ditetapkan statusnya sebagai badan hukum milik negara (BHMN).
Setidaknya ada 15 perguruan tinggi yang berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) BHMN. Selain program studi, Jokowi menekankan pada pusat studi di perguruan tinggi yang sudah tidak relevan namun tidak juga dibubarkan.
"Pusat studi yang saya dengar demikian, yang saya tahu juga demikian. Yang lama tidak dibubarkan, yang sudah jadul tidak dibubarkan, yang baru juga enggak dibentuk," kata Presiden.
Menurutnya, dalam transformasi pendidikan, perguruan tinggi harus lincah, cepat belajar dan mengikuti perubahan zaman.
"Karena ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat, perguruan tinggi juga harus mengikuti dengan program pendidikan yang dinamis, serta memiliki riset yang sesuai dengan tantangan zaman," ujar dia.