Jumlah Penderita HIV/AIDS di Magetan Terus Bertambah dari Tahun ke Tahun

Sepanjang 2021 saja, Dinkes Magetan mendata ada 69 penderita HIV/AIDS

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2022, 07:04 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2022, 07:00 WIB
[Bintang] Ilustrasi HIV
Meski sepele, kamu nggak boleh mengabaikan tanda seseorang terkena HIV ini ya. (Sumber Foto: POZ Magazine)

Liputan6.com, Magetan - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan, Jawa Timur menemukan 69 kasus baru penderita HIV/AIDS di wilayah setempat selama 2021. Ironisnya jumlah penderita HIV/AIDS ini terus bertambah dari tahun ke tahun. 

"Kasus HIV/AIDS terus bertambah. Bahkan di awal tahun 2022 ini, sudah ada dua Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Magetan yang meninggal dunia," ujar Pejabat Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Magetan, Agoes Yudi Purnomo, di Magetan, Selasa (15/3/2022). 

Bahkan, kasus HIV/AIDS di wilayah itu merupakan fenomena "gunung es", mengingat kasus yang terungkap hanyalah bagian luarnya, sedangkan fakta kasus di dalamnya yang belum terungkap masih banyak. Hal itu membuat kasus temuan baru HIV/AIDS di Kabupaten Magetan terus terjadi setiap tahun.

Dinas Kesehatan Magetan pun terus memperkuat pendataan dan pendampingan kepada ODHA lama maupun baru.

Saat ini total ada 154 ODHA yang menjalani terapi ARV di enam layanan Klinik Pelayanan Dukungan dan Pengobatan (PDP). Klinik PDP merupakan layanan kesehatan yang berfokus terhadap penyebaran dan penanganan penyakit HIV/AIDS.

"Kita punya enam layanan klinik PDP. Dua ada di rumah sakit dan empat di puskesmas," kata Agoes.

Sebagai upaya pencegahan penambahan ODHA yang meninggal, Dinkes setempat melalui puskesmas melakukan pendataan ODHA yang berhenti atau belum menjalani terapi ARV.

"Akan kami perkuat pendataan dan pendampingan lagi. Yang berhenti maupun belum terapi ARV akan kami data. Selanjutnya akan ada pendamping yang akan mendampingi teman-teman ODHA untuk konsisten menjalani terapi ARV ini," katanya.

Adapun terapi ARV merupakan salah satu pengobatan yang dianjurkan bagi ODHA. ARV atau obat antiretroviral tidak dapat menyembuhkan pasien HIV/AIDS. ARV mengurangi "viral load", yaitu jumlah HIV dalam aliran darah.

Jika "viral load" lebih rendah, maka ODHA akan tetap sehat lebih lama bertahan serta dapat meminimalisasi kemungkinan menularkan HIV pada orang lain.

 

Simaklah video pilihan berikut ini;

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya