Bandara Trunojoyo Sumenep Penopang Transportasi Udara di Wilayah Kepulauan

Bandara tersebut menjadi penopang utama transportasi udara yang menghubungkan Madura dan Wilayah Kepulauan

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2022, 16:00 WIB
Bandara Trunojoyo Sumenep Penopang Transportasi Udara di Wilayah Kepulauan
Peresmian Bandara Trunojoyo Sumenep. (Ist).

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimis keberadaan Bandara Trunojoyo Sumenep mampu menumbuhkan perekonomian baru.

Bandara tersebut menjadi penopang utama transportasi udara yang menghubungkan Madura dan Wilayah Kepulauan. Khofifah menyebutkan, saat ini Bandara Trunojoyo melayani penerbangan perintis dari Sumenep-Bawean PP, kemudian rute Sumenep-Pagerungan PP.

"Kemudian juga melayani penerbangan komersial rute Sumenep-Surabaya PP, dan Sumenep-Banyuwangi PP," ujar Gubernur Khofifah, Rabu (20/4/2022).

Dia menyatakan, ke depan bandara tersebut diproyeksi akan membuka rute dari dan ke Banjarmasin, Denpasar, Jakarta, Pulau Kangean, Pulau Masalembu, dan Jember.

Dari operasional bandara tersebut, Khofifah optimistis akan mengungkit pertumbuhan ekonomi wilayah Madura dan kepulauannya.

“Semoga ini menjadi starting point pertumbuhan ekonomi di Madura dan sekitarnya yang semakin meningkat ke depannya,” ucap Khofifah.

Saat ini bandara ini memiliki runway sepanjang 1600 m x 30 m, yang mampu didarati pesawat jenis ATR-72. Bandara ini juga telah memiliki gedung terminal baru seluas 3.600 m2 dengan kapasitas 129 ribu penumpang per tahunnya.

Bandara Trunojoyo juga dilengkapi standar keselamatan yang mumpuni serta digunakan oleh beberapa sekolah penerbangan seperti Merpati Pilot School, BP3 Banyuwangi Kemenhub, Nusa Flying Internasional, Aviatera, Global Aviation, dan Bali International Flight Academy.

Sosialisasi Massif

Gubernur Khofifah menambahkan, jika sudah ada bandara dan beroperasi komersial. Maka kehadirannya akan menjadi daya tarik masuknya investasi di Madura.

"Adanya bandara ini akan menarik bagi para investor. Utamanya pariwisata dan kerajinan khas Madura. Karena saya yakin, jika diiringi dengan branding yang baik, maka para investor akan berdatangan ke Sumenep, mengingat Sumenep memiliki banya potensi khususnya wisata di kepulauan," jelas Khofifah.

Selain itu, melalui bandara Trunojoyo ini, diharapkan Sumenep dan daerah sekitar yang selama ini harus menggunakan jalur darat dan laut untuk menjangkau Surabaya dengan waktu tempuh 4 jam bisa dipersingkat. 

Sehingga peluang pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitar bisa meningkat. Terkait penambahan jadwal penerbangan, ia mengatakan fokus utama dan terpenting untuk melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat akan adanya layanan bandara dari dan ke Sumenep.

"Masyarakat Madura ini diasporanya banyak. Kita harus sosialiasi secara masif. Agar masyarakat mengetahui ada layanan penerbangan dari dan ke Sumenep," tuturnya.

Pemprov Jatim melalui Dinas terkait akan memberseiringi Pemkab Sumenep untuk proses sosialisasi kepada masyarakat secara luas. Harapannya masyarakat bisa aware sehingga diharapkan setelah pandemi covid selesei akan ada penerbangan setiap hari dari atau ke Sumenep.

"Karena sekali lagi ini sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Kami di Pemprov Jatim akan terus mendampingi proses pengembangan daerah di Jawa Timur," ujarnya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya