Liputan6.com, Jember - Atlet voli asal Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi tengah menikmati masa jeda dengan pulang kampung ke Jember, Jawa Timur. Pemain berjuluk Megatron itu sebelumnya memutuskan tidak memperpanjang kontrak di Daejeon Jeonggwanjang Red Sparks. dan mengakhiri karier di V-League, Liga Voli Putri Profesional Korea Selatan.
Di sela-sela liburannya itu, Megawati diundang Bupati Jember, Muhammad Fawait guna berkunjung ke Pendopo Wahyawibawagraha. Ditemani sang ibu, Megawati berbincang santai dengan Gus Fawait -sapaan akrabnya- terkait pengembangan atlet di Jember.
Advertisement
Dalam sesi wawancara kepada media, Megawati juga mengklarifikasi pemberitaan berbagai media tanah air mengenai alasannya mengakhiri karier gemilangnya di Korea Selatan. Megawati menyatakan, dia pulang ke Tanah Air karena ingin lebih dekat dengan sang ibu. Namun ia membantah, pemberitaan yang menyebut sang ibu saat ini dalam kondisi sakit. "Keputusan saya mengakhiri kontrak dengan Red Sparks itu adalah keputusan profesional. Karena saya ingin juga ingin balik ke Indonesia. Alasannya agar saya bisa lebih dekat dengan keluarga, terutama mama. Tapi bukan karena sakit ya, Alhamdulillah mama masih sehat-sehat saja kok," kata Megawati, Rabu (16/4/2025).
Advertisement
Ia mengaku sedih diberitakan pulang ke tanah air karena ingin merawat sang ibu yang sedang sakit. Informasi tersebut tidak benar dan cukup menyakiti perasaannya. "Saya sedih kalau di bilang karena mama sakit. Mengapa orang-orang itu (di beritanya), karena mama sakit. Padahal mama sehat-sehat saja Alhamdulillah, mohon doanya," ucapnya.
Ia merasa dua musim di V-League sudah cukup dan kini waktunya untuk pulang ke Tanah Air. Keputusan untuk meninggalkan Daejeon Jeonggwanjang Red Sparks, diakui Megawati cukup berat. Terlebih ia sudah nyaman dengan rekan-rekan satu tim dan terutama dengan sang pelatih, Koh Hee Jin, dan asisten pelatih, Lee Kang Joo.
"Karena saya juga kan 2 tahun jauh dengan keluarga. Mungkin ini saatnya aku bisa dekat dengan keluarga. Memutuskan pulang ke Indonesia, tentu saya juga sedih. Tapi ya di setiap pertemuan, pasti juga ada perpisahan. Apalagi dengan pelatih saya, yang dulu menemukan saya tahun 2023 itu. Jadi mungkin di hati kecilnya, sedih juga kenapa harus berpisah. Terlebih kita sudah ada chemistry juga," papar satu-satunya pemain voli berjilbab di Korea Selatan ini.
"Tetapi ya tidak apa-apa, apalagi kan aku juga punya kehidupan juga (pilihan). Aku bilang ke Koh Hee Jin aku punya kehidupan lain, tidak harus stuck (tetap di satu pilihan). Aku harus mengembangkan potensiku juga," pungkas Mega.
Beri Inspirasi ke Anak Muda
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait, menyatakan sangat bangga ada anak muda Jember yang berhasil mengukir prestasi di tingkat internasional. Ia berharap, prestasi Megawati Hangestri Pertiwi itu bisa menginspirasi anak-anak muda Jember lain di bidang apapun. "Saya bangga dan apresiasi karena telah lahir icon Jember dari generasi muda bukan hanya di level nasional tetapi juga di Internasional " ungkap Gus Fawait.
Untuk itu, Fawait ingin membuat forum khusus yang memungkinkan agar anak-anak Jember dari cabang olahraga apa saja agar bisa berproses bersama-sama dan nantinya akan melahirkan atlet intenasional seperti Megawati Hangestri Pertiwi. “Biar nanti lahir Mega-Mega yang lain dari Jember,” papar pria 37 tahun tersebut.
Sebagai bentuk apresiasi, bupati Gus Fawait juga memberikan Piagam Penghargaan serta Bupati Jember dan BPJS Ketenagakerjaan kepada Megawati. “Jangan dilihat dari nilainya. Tetapi ini sebagai bentuk apresiasi dari kita kepada salah satu putri terbaik Jember,” papar Fawait.
Dalam kesempatan tersebut, Fawait juga memfasilitasi video call dari ponselnya, antara Megawati dengan Wakil Ketua Komisi 7 DPR, Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo. “Saya bangga sekali, tadi video call dengan keponakan pak Presiden yang juga Wakil Ketua Komisi 7 DPR, Ibu Rahayu Saraswati. Beliau ternyata nge-fans dengan mbak Megawati,” pungkas Fawait.
Advertisement
