Pendidikan Karakter Sejak Dini Perlu Jadi Perhatian Serius

Di negara maju mereka tidak khawatir anak-anak terlambat untuk bisa membaca, menulis dan berhitung.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jun 2023, 09:29 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 20:53 WIB
Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk. (Liputan6.com/ ist)
Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Jakarta - Akhir-akhir ini persoalan disintegritas bangsa menjadi ancaman serius bagi negara besar seperti Indonesia. Salah satu aspek yang perlu mendapatkan perhatian adalah persoalan pendidikan karakter sejak sekolah dasar guna menyongsong Indonesia Emas 2024.

Hal itu dikemukakan oleh Hamdi Muluk, seorang Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia, dalam Podcast Bung Karno Series 2023 di Youtube BKN PDI Perjuangan yang dipandu oleh Yashinta Sekarwangi pada Sabtu (17/6/2023).

"Apa sih yang kita keluhkan hari ini? Korupsi, joki skripsi atau mencontek? Semua itu adalah cerminan disintegritas atau cerminan orang-orang yang tidak memiliki integritas," tutur dosen kelahiran Padangpanjang itu.

Hamdi mengeluhkan tentang permasalahan korupsi yang tidak ada habisnya. Menurutnya, akar permasalahan ini terjadi salah satunya adalah akibat dari permasalahan kurikulum pendidikan kita yang lemah menyasar aspek integritas bangsa.

Kurikulum pendidikan pada tingkat dasar seharusnya mengutamakan membangun karakter, tidak terburu-buru untuk membekali anak dengan keterampilan.

"Stigma masyarakat kita juga perlu diubah. Anak-anak yang tidak terampil, seolah-olah dianggap masyarakat sebagai orang yang tidak bisa bekerja. Padahal di negara maju mereka tidak khawatir anak-anak terlambat untuk bisa membaca, menulis dan berhitung. Mereka lebih khawatir ketika anak tidak jujur, mudah menyerah, tidak memiliki kreativitas dan tidak bertanggungjawab," ujarnya.

Ia menilai Indonesia membutuhkan revolusi mental, ia mengutip pernyataan Bung Karno, yakni Revolusi mental merupakan suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, dan berjiwa api yang menyala-nyala.

Menurut Hamdi, Bung Karno ini sangat revolusioner. Manusia baru yang berhati putih itu adalah karakter jujur yang seharusnya dibentuk sejak kecil.

Demi mewujudkan konsep nation buildingnya Bung Karno, kita memerlukan fondasi penting, yakni character building. Membangun terlebih dahulu nilai-nilai intergritas, agar manusia atau generasi muda baru memiliki hati yang putih atau berintegritas.

Hamdi mengutip pernyataan Robert Putnam, seorang filusuf, ia bilang, 'Indonesia memiliki budaya gotong royong. Hal itu adalah modal sosial bangsa Indonesia, di dalamnya ada kepercayaan, persatuan dan semangat bekerja sama. Itu tidak dapat ditemukan di bangsa lain.'

Menurut Hamdi, Indonesia memiliki modal sosial yang sangat baik dan penting. Namun, hal tersebut juga perlu ditunjang dengan pembangunan karakter, agar modal sosial yang sudah dimiliki bangsa ini dapat diimplementasikan dengan maksimal.

"Pembangunan karakter itu tanggungjawab kita semua, namun negara memiliki porsi lebih besar, dengan melakukan perbaikan di bidang pendidikan. Keberhasilan membangun karakter pada generasi muda dapat mengantarkan kita untuk menggapai Indonesia Emas 2045," ia menambahkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya