Kaca Mata `Anorexxxy` Terpaksa Ganti Nama Usai Diprotes Keras

Gara-gara nama "Anorexxxy", produsen kaca mata Thierry Lasry diprotes keras karena dianggap tak peka dan terpaksa mengganti nama produknya.

oleh Bio In God Bless diperbarui 24 Mar 2014, 11:38 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2014, 11:38 WIB
Thierry Lasry ANOREXXXY-AXXXEXXXY 1
(Foto: thierrylasry.com)

Liputan6.com, USA Produsen kaca mata terkenal asal Prancis Thierry Lasry mengeluarkan seri bernama “Anorexxxy”. Gara-gara nama itu, pihak Thierry Lasry dituding tidak peka terhadap penderita anoreksia. Protes dan makian muncul terhadap penggunaan nama anoreksia yang memaksa produsen mengganti nama tersebut.

 

Anoreksia adalah sebuah penyakit mental dimana seseorang tidak pernah merasa cukup kurus dan terus berusaha menguruskan badan dengan cara-cara yang tidak sehat, seperti diet yang tidak mementingkan asupan gizi atau bahkan tidak makan apapun.

 

Para gadis banyak yang terobsesi kurus hingga kebablasan menjadi anoreksia. Bentuk tubuh langsing dianggap menjadi citra ideal kecantikan masa kini yang sayangnya malah disikapi salah oleh banyak orang sehingga menimbulkan penyakit-penyakit mental seperti anoreksia.

 

Kritisisme terhadap fenomena anoreksia di dunia fashion baru saja disuarakan oleh seorang ibu bernama Jennifer Oullete dari California, Amerika Serikat. Jennifer yang putrinya mengidap anoreksia berhasil membuat merek kaca mata terkenal, Thierry Lasry, mengganti nama salah satu jenis produknya.

 

Sang ibu berpikir bahwa nama “Anorexxxy”dari produk tersebut membuat penyakit mental anoreksia menjadi terkesan glamor. Thierry Lasry adalah label kaca mata yang didirkan oleh desainer asal Prancis bernama sama pada tahun 2006. Kaca mata Thierry Lasry sudah dipakai oleh banyak selebriti, seperti Rihanna, Jessica Alba, Anne Hathaway, dan lain sebagainya.

 

Setelah melihat nama produk tersebut, Jennifer Ouellette mengajak teman-temannya untuk melakukan aksi protes di Twitter pada Kamis 13 Maret 2014. Bertuliskan “#anorexxxy” pada tweet-tweet yang dibuat, aksi Jennifer dan teman-temannya dengan cepat mendapat dukungan dari pengguna sosial media.

 

“@THIERRYLASRY #anorexia bukanlah sebuah ekspresi gaya. Nama ini harus diubah. #Anorexxxy,” tulis Jennifer pada akun Twitter –nya sebagaimana dilansir dari situs berita dailymail.co.uk Senin (24/3/2014).

 

Salah seorang pendukung aksi ini pun bereaksi dengan menulis, “#thierrylasry tolong tarik kacamata #anorexxxy. MEMALUKAN bahwa penyakit mental yang mematikan itu digunakan untuk mempromosikan sebuah produk.”

 

Pada Senin 17 Maret 2014, Thierry Lasry secara resmi mengumumkan digantinya nama produk berharga US$ 435 (sekitar Rp 4,9 juta) tersebut menjadi “Axxxexxxy”. Perusahaan tersebut memposting logo baru dari produk tersebut di akun Instagram beserta penjelasan apologis bahwa inspirasi dari nama “Anorexxxy” adalah frame kaca mata yang tipis dan ringan yang laris terjual tiga tahun lalu.

 

“Nama tersebut tidak kami pakai dalam arti yang serius. Kami jelas tidak mentolerir anoreksia. Itu adalah penyakit yang membahayakan. Kami tidak ingin mengecewakan orang-orang,” jelas Thierry Lasry mengenai digunakannya nama yang kontroversial pada produk tersebut.

 

Lebih lanjut Thierry Lasry menyatakan bahwa kini produk tersebut sudah berganti nama. “Kaca mata ini mulai sekarang bernama ‘AXXXEXXXY’. Kami meminta maaf pada setiap orang yang mungkin telah terganggu dengan nama sebelumnya. #apology #loveisallweneed #makingtheworldabetterplace #axxxexxxy”.

Anoreksia Menjangkiti Jutaan Orang di Dunia

Anoreksia Menjangkiti Jutaan Orang di Dunia

 

Putri dari Jennifer Oullette, Kinsey, didiagnosis mengidap anoreksia pada usia 17 tahun dan menjalani terapi selama 2 tahun. Saat ini, Kinsey yang menempuh kuliah di Arizona, Amerika Serikat, sedang berada pada masa pemulihan. “Kami teramat sangat beruntung,” ucap Jennifer merujuk pada peristiwa meninggalnya anak temannya akibat anoreksia.

 

“Meski nama kaca mata tersebut nampak seperti sebuah kekonyolan kecil tapi hal itu memiliki dampak yang besar pada budaya dan bagaimana nantinya budaya akan memperlakukan anoreksia. Saya tidak dapat membiarkan hal itu terjadi,” ucap Ibu empat anak yang menjalankan program pelatihan teknisi farmasi di Kaplan College, San Diego, Amerika Serikat.

 

Dikutip dari Reuters, Senin (24/3/2014) anoreksia menjangkiti jutaan orang di seluruh dunia. Di Inggris, 1 dari 150 remaja putri menderita penyakit yang dapat berujung pada kematian akibat komplikasi kerusakan fisik atau juga bunuh diri karena depresi. Kabar baik seputar isu anoreksia adalah hasil penelitian para ilmuwan Inggris dan Korea yang menyatakan bahwa hormon oksitosin dapat mencegah pengidap anoreksia dalam memiliki pandangan negatif terhadap makanan.

 

Oksitosin disebut juga sebagai hormon “cinta” karena menghasilkan rasa intimasi. Hormon ini diproduksi saat seseorang berhubungan seks, setelah melahirkan, dan saat menyusui. Youl-Ri Kim, profesor di Universitas Inje Korea, yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan bahwa hasil penelitian tersebut dapat menjadi petunjuk yang baik bagi inovasi terapi pada pasien anoreksia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya