Liputan6.com, Jakarta - Liga Inggris dikenal sebagai tempat bagi sejumlah penyerang paling berbakat dan menghibur yang pernah ada dalam dunia sepak bola. Pengalaman menonton Alan Shearer menjebol gawang lawan saat berseragam Newcastle United atau Thierry Henry menciptakan momen-momen magis dengan Arsenal adalah sesuatu yang tak tertandingi.
Peran utama seorang penyerang adalah mencetak gol, tetapi mereka juga harus memimpin serangan dan menciptakan kekacauan di area penalti lawan.
Baca Juga
Wayne Rooney adalah contoh penyerang yang tidak kesulitan menjalankan peran tersebut di Manchester United, di mana ia tidak hanya mencetak gol, tetapi juga memberikan assist untuk rekan-rekannya.
Advertisement
Namun, ada banyak penyerang di Liga Inggris di masa lalu yang tidak berhasil memenuhi ekspektasi sebagai pencetak gol utama tim.
Sebagaimana dikutip oleh Givemesport, berikut adalah tiga penyerang terburuk yang pernah bermain di level tertinggi Premier League. Ayo scroll ke bawah untuk mengetahuinya.
1. Franco Di Santo
Amerika Selatan dikenal sebagai tempat lahirnya banyak talenta penyerang yang mengesankan, tetapi beberapa di antara mereka justru menjadi masalah di Liga Primer. Salah satunya adalah Franco Di Santo, yang pernah dibandingkan dengan Diego Maradona sebelum bergabung dengan tim utama di Stamford Bridge dalam waktu yang relatif singkat.
Para penggemar menyaksikan perjuangan Di Santo yang sangat keras dalam 16 pertandingan di semua kompetisi, termasuk delapan di liga, tetapi sayangnya ia tidak berhasil mencetak gol di Chelsea. Meskipun pemain setinggi 6 kaki 4 inci ini menunjukkan performa yang lebih baik di Wigan Athletic dengan mencetak 13 gol dalam 92 pertandingan liga, kariernya di Inggris tetap mengecewakan.
Satu gol dari 22 pertandingan bersama Blackburn Rovers mencerminkan betapa sulitnya perjalanan karier pemain asal Argentina ini di tanah Inggris. Meskipun Di Santo memiliki dua gelar juara Piala FA, pengalaman pahit di liga utama Inggris, terutama saat bermain di London barat, mungkin akan membuat para petinggi Chelsea merasa menyesal telah merekrutnya.
Advertisement
2. Jozy Altidore
Kegembiraan menyelimuti Stadium of Light ketika Jozy Altidore resmi bergabung dari AZ Alkmaar dengan biaya transfer mencapai 9 juta Poundsterling. Sunderland berhasil mengamankan pemain muda berbakat asal Amerika yang dikenal dengan kekuatan dan kecepatan, yang tentunya dapat membuat para bek lawan merasa tertekan.
Namun, perjalanan Altidore di Sunderland tidak berjalan mulus. Dia mengalami masa sulit dengan hanya berhasil mencetak satu gol dari 47 penampilan di Liga Inggris. Hal serupa juga terjadi saat dia bermain untuk Hull City, di mana dia hanya mencetak satu gol dalam 28 pertandingan liga, meskipun dia berhasil memberikan tujuh assist untuk tim tersebut.
Meski dia telah menikmati karier yang cemerlang di level internasional dengan mencetak 42 gol dari 115 caps, sepak bola Inggris tidak cocok baginya. Staf perekrutan di Sunderland dan Hull City pasti merasa bingung melihat mengapa performanya sangat berbeda di klub-klub lain.
3. Yaya Sanogo
Akademi Arsenal dikenal luas sebagai tempat lahirnya beberapa penyerang terbaik dalam sejarah Premier League. The Gunners memiliki keyakinan bahwa mereka telah menemukan bakat berharga dalam sosok Yaya Sanogo.
Saat Sanogo bergabung dari Auxerre pada tahun 2013, ia diharapkan dapat mengikuti jejak Thierry Henry. Sayangnya, perjalanan kariernya di Premier League tidak berjalan sesuai harapan.
Selama empat tahun berseragam Arsenal di bawah arahan Arsene Wenger, Sanogo hanya tampil dalam 11 laga liga dan tidak berhasil mencetak satu gol pun. Ia juga dipinjamkan ke empat klub berbeda selama masa tinggalnya di Emirates, tetapi tetap gagal mencetak gol, termasuk saat bermain untuk Crystal Palace di mana ia tidak berhasil menjaringkan bola dalam 10 pertandingan liga.
Kini, pemain asal Prancis tersebut berkompetisi di liga kedua sepak bola China bersama QD Red Lions. Sayangnya, ia tidak menunjukkan ketajaman seperti yang diharapkan, dan catatan tersebut akan selalu menjadi kenangan pahit dalam kariernya di Liga Inggris.
Advertisement
