Menghargai Batik, Cermin Tingginya Kebudayaan Bangsa

Meski kini batik sudah menjadi warisan budaya dunia, ternyata tidak banyak orang yang paham mengenai keindahan batik secara makna

oleh Akbar Muhibar diperbarui 29 Okt 2016, 19:21 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2016, 19:21 WIB
Guinness Batik
Era Soekamto, menjelaskan indahnya batik dalam acara “Explore Batik Symbols wtih Era Soekamto and Guinness”

Liputan6.com, Jakarta Meski kini batik sudah menjadi warisan budaya dunia, ternyata tidak banyak orang yang paham mengenai keindahan batik secara makna. Hal ini disadari betul oleh Era Soekamto sebagai seorang desainer batik Indonesia dalam pemaparannya di acara “Explore Batik Symbols wtih Era Soekamto and Guinness”, di Senayan City, Jumat (28/10/2016).

“Selama ini pengembangan batik selalu ada dalam teknik dan harga, namun tidak dalam subliminal message” Ujar Era Soekamto.

Era juga menerangkan mengenai subliminal message di dalam batik. Ternyata setiap corak batik yang ada memiliki berbagai makna dan interpretasi yang menjadi kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah kemampuan bangsa ini untuk memahami berbagai gambar yang disebut sebagai chronogram, menjadi sebuah pesan yang bisa diwariskan turun temurun hingga saat ini.

“Contohnya saja batik parang, banyak orang yang tidak tahu bahwa batik parang tidak ada yang motifnya lurus, pasti selalu diagonal, karena maknanya adalah setiap hari ketaatan pada Tuhan harus selalu meningkat” Ungkap Era.

Hingga saat ini, batik juga menjadi sebuah pemersatu bagi bangsa yang ada di Indonesia dengan dikembangkan berbagai batik baru. Salah satunya adalah batik papua yang merupakan pengembangan budaya papua dengan media batik. Era juga menekankan bahwa perubahan tersebut boleh dilakukan, selama sang pembuat dan pemakai paham mengenai sejarah dan pakem batik yang tidak boleh hilang.

“Kalau pakem dan sejarah ini hilang, maka batik mudah dicontek negara lainnya” Tutup Era.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya