Liputan6.com, Jakarta Demi meningkatan mutu pendidikan, kesehatan, hingga menginisasi kegiatan penjelajahan di generasi muda Indonesia, Organisasi Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung, Wanadri akan menggelar Festival Puncak Papua (FPP) di medio April-Mei 2018.
Festival yang digelar di wilayah Kabupaten Bintang, Papua ini akan diramaikan dengan beragam acara, mulai dari gelaran seni dan budaya, hingga ekspedisi pendakian Puncak Mandala (4.760 mdpl) dan Puncak Yamin (4.500 mdpl).
Andi Angga Kusumah menurut keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Selasa (20/2/2018) mengatakan, dalam festival ini pihaknya juga akan melakukan kegiatan live in dengan fokus pelatihan guru, peningkatan mutu kesehatan, hingga pendataan lingkungan dan sosio-antropologi.
Advertisement
“Kami juga akan melakukan pelatihan seputar budidaya apotek hidup, manajemen keuangan desa hingga pendokumentasian dari seluruh kegiatan,” ujar Andi.
Dirinya menambahkan, demi menyukseskan gelaran Festival Puncak Papua, Wanadri telah bekerjasama dengan organisasi nirlaba yaitu Indonesia Mengajar (IM) yang selama ini memiliki konsentrasi pada kegiatan peningkatan mutu pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) di pelosok Nusantara.
“Semoga apa yang kami lakukan bisa menginisiasi pemuda-pemudi Indonesia untuk terus berkontribusi kepada negara, terlebih pada upaya peningkatan mutu pendidikan, kesehatan, dan penjelajahan alam,” ungkap Andi.
Ekspedisi Puncak Yamin
Sementara itu, Ketua Umum Festival Puncak Papua, Dzaki Tirta mengatakan dimasukkannya dua kegiatan ekspedisi pendakian besar dalam rangkaian FPP dimaksudkan untuk membuka ruang informasi yang seluas-luasnya terkait potensi kewilayahan di Kabupaten Pegunungan Bintang. Sebab, hingga kini belum terdapat informasi yang detail perihal Puncak Yamin lantaran gunung ini belum pernah dijamah.
“Ekspedi Puncak Yamin akan menjadi ekspedisi perintisan jalur pertama menuju Puncak Yamin dan menghabiskan waktu 16 hari untuk 1 gunung ini sendiri. Selain itu,ekspedisi ini juga membawa semangat nasionalis untuk mengukuhkan nama Puncak Yamin yang diambil dari nama Pahlawan M. Yamin, yang mana di luar Indonesia kebayakan orang mengenal puncak ini dengan nama ‘Prins Henrik Top’,” tutur Dzaki.
Haiva Mudzaliva, Direktur Indonesia Mengajar sendiri mengajak sebanyak mungkin orang untuk terlibat mendukung pendidikan di tanah Papua.
"Kita semua punya mimpi yang besar untuk masa depan pendidikan di Papua dan optimisme untuk bisa mewujudkannya bersama-sama," tutur Haiva.
Simak juga video menarik berikut ini:
Advertisement
Kerja Sama Indonesia Mengajar dan Wanadri
Indonesia Mengajar dan Wanadri sama-sama memiliki pengalaman bekerja di Pegunungan Bintang. Indonesia mengajar telah mengirimkan 3 angkatan Pengajar Muda di kabupaten Pegunungan Bintang, sedangkan Wanadri adalah organisasi pencinta alam yang berhasil mengirimkan tim ekspedisi dari Indonesia yang pertama mencapai puncak Gunung Mandala.
Festival Puncak Papua menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia yang memiliki semangat pendidikan untuk memajukan pendidikan dan ingin pergi bertualang di tanah timur Indonesia Papua. Festival Puncak Papua membuka akses untuk pendidikan dan pariwisata di pegunungan Bintang Papua. Dari segi masyarakat lokal, terutama anak-anak, semakin terinspirasi dan semangat belajar untuk meraih cita-cita karena bertemu dengan banyak petualang dari berbagai macam latar profesi.