Turis Indonesia Dilarang Masuk Israel, Ini Kata Penyedia Jasa Perjalanan

Mulai 9 Juni 2018, pemerintah Israel melarang wisatawan asal Indonesia masuk ke negara tersebut.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 31 Mei 2018, 13:09 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2018, 13:09 WIB
Gunung Hermon
Foto: Dok. NazaretTour

Liputan6.com, Jakarta Mulai 9 Juni 2018, pemerintah Israel melarang wisatawan asal Indonesia masuk ke negara tersebut. Kebijakan ini terjadi sebagai aksi balasan atas penangguhan visa bagi warga Israel yang ingin ke Indonesia.

Indonesia merupakan negara yang paling mengecam keras tindakan brutal Israel terhadap warga Palestina selama protes di perbatasan yang menandai peringatan 70 tahun Nakba. Ketika itu satu juta orang Palestina dipaksa keluar rumah untuk membuka jalan terciptanya negara Israel.

Terkait hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, seperti yang dikutip dari laman Midle East Monitor, Kamis (31/5/2018) mengatakan, Israel mencoba membalikkan keputusan Indonesia, tapi upaya tersebut gagal dan mendorong aksi timbal balik.

 

Penyedia Trip Ziarah ke Israel

Gereja Ortodoks Yerusalem Gelar Ritual Cuci Kaki Tradisional
Sejumlah orang menyaksikan ritual cuci kaki tradisional yang dilakukan Patriark Teofilos III dari Yerusalem di depan Gereja Makam Suci, Yerusalem (5/4). Ritual ini dilakukan untuk memperingati Perjamuan Terakhir Yesus Kristus. (AFP Photo/Gali Tibbon)

Sementara itu, Ellen, Humas NazaretTour, sebuah agen travel yang mengurus perjalanan wisata orang Indonesia ke Israel saat dihubungi Liputan6.com mengatakan, negara Israel tiap tahun dikunjungi jutaan orang dari berbagai belahan dunia, yang salah satu tujuan terbesarnya adalah ziarah. Orang Indonesia menjadi wisatawan terbanyak urutan ketiga yang mengunjungi Israel.

 

Wisman Indonesia

Gereja Nativity
Palungan tempat lahir Yesus. Foto: David Wijayanto.

“Orang Indonesia itu paling suka kalau diajak ke Gereja Kelahiran Yesus, Navity Church di Betlehem, karena tempat itu saksi untuk napak tilas asal-muasal Yesus. Ini gereja ortodok, liturgi keagamannya masih kental. Untuk liturgi hanya Kristen Ortodok yang boleh ikut, turis asing hanya bisa melihat saja,” ungkap Ellen.

Pelarangan turis Indonesia masuk ke Israel tentu sangat disayangkan para pelaku penyedia wisata Timur Tengah. Apalagi pasar Indonesia yang berkunjung ke Timur Tengah sedang meningkat dari tahun ke tahun. Mereka mengharapkan adanya lobi dari pemerintah Indonesia, sehingga turis Indonesia bisa berkunjung dan berziarah kembali ke Israel. 

 

Simak juga video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya