Liputan6.com, Jakarta Mulai 9 Juni 2018, pemerintah Israel melarang wisatawan asal Indonesia masuk ke negara tersebut. Kebijakan ini terjadi sebagai aksi balasan atas penangguhan visa bagi warga Israel yang ingin ke Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang paling mengecam keras tindakan brutal Israel terhadap warga Palestina selama protes di perbatasan yang menandai peringatan 70 tahun Nakba. Ketika itu satu juta orang Palestina dipaksa keluar rumah untuk membuka jalan terciptanya negara Israel.
Baca Juga
Terkait hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, seperti yang dikutip dari laman Midle East Monitor, Kamis (31/5/2018) mengatakan, Israel mencoba membalikkan keputusan Indonesia, tapi upaya tersebut gagal dan mendorong aksi timbal balik.
Advertisement
Penyedia Trip Ziarah ke Israel
Sementara itu, Ellen, Humas NazaretTour, sebuah agen travel yang mengurus perjalanan wisata orang Indonesia ke Israel saat dihubungi Liputan6.com mengatakan, negara Israel tiap tahun dikunjungi jutaan orang dari berbagai belahan dunia, yang salah satu tujuan terbesarnya adalah ziarah. Orang Indonesia menjadi wisatawan terbanyak urutan ketiga yang mengunjungi Israel.
Advertisement
Wisman Indonesia
“Orang Indonesia itu paling suka kalau diajak ke Gereja Kelahiran Yesus, Navity Church di Betlehem, karena tempat itu saksi untuk napak tilas asal-muasal Yesus. Ini gereja ortodok, liturgi keagamannya masih kental. Untuk liturgi hanya Kristen Ortodok yang boleh ikut, turis asing hanya bisa melihat saja,” ungkap Ellen.
Pelarangan turis Indonesia masuk ke Israel tentu sangat disayangkan para pelaku penyedia wisata Timur Tengah. Apalagi pasar Indonesia yang berkunjung ke Timur Tengah sedang meningkat dari tahun ke tahun. Mereka mengharapkan adanya lobi dari pemerintah Indonesia, sehingga turis Indonesia bisa berkunjung dan berziarah kembali ke Israel.
Simak juga video menarik berikut ini: