Tidak Boleh Pakai Tabir Surya di Hawaii, Alasannya Mencengangkan

Pemerintah Hawai kini punya kebijakan baru terkait para wisatawan yang akan ke pantai dan menyelam.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2018, 18:00 WIB
Ilustrasi Tabir Surya
Ilustrasi Tabir Surya

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Hawaii kini punya kebijakan baru terkait para wisatawan yang akan ke pantai dan menyelam. Mereka tak boleh pakai tabir surya atau krim pelindung kulit dari sinar matahari sembarangan.

Pasalnya, kandungan tertentu dalam tabir surya bisa merusak kehidupan terumbu karang di dalam laut. Sebuah studi pada 2015 yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Central Florida menemukan bahwa oxybenzone, zat dalam tabir surya dapat membunuh terumbu karang.

 

Merusak Karang

Zat itu juga dapat menyebabkan kerusakan DNA pada pertumbuhan karang dan menghambat perkembangannya.

"Terumbu karang adalah ekosistem laut paling produktif di dunia dan mendukung pariwisata. Aelain itu, terumbu melindungi garis pantai dari gelombang badai. Di seluruh dunia, jumlah terumbu karang sangat banyak dan dalam bahaya," kata John Fauth, salah satu peneliti dari University of Central Florida.

 

RUU Baru

Sebagai pencegahan untuk efek lebih lanjut, Gubernur Hawaii David Ige menandatangani rancangan Undang-Undang (RUU) yang melarang penjualan tabir surya mengandung oksibenzon dan oktoksoks di sekitar Hawaii.

Dua bahan kimia ini dianggap berbahaya bagi terumbu karang. Hawaii menjadi daerah pertama yang menerapkan undang-undang ini, dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2021. Para wisatawan pun diminta lebih peduli dan mencari tabir surya yang tak mengandung oksibenzon dan oktoksoks untuk dikenakan saat ke pantai-pantai di Hawaii.

Tampaknya, langkah ini juga sangat penting diterapkan di berbagai daerah pantai di dunia. Termasuk Indonesia.

Sumber: Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya