Berniat Jual Bra Preloved, Selebgram Singapura Alami Pelecehan Seksual

Seorang pembeli menghubungi selebgram asal Singapura tersebut meminta agar bra tidak perlu dicuci dan dikenakan hingga mereka bertemu.

oleh Putu Elmira diperbarui 26 Okt 2019, 03:02 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2019, 03:02 WIB
Bermula dari Jual Baju Preloved, Selebgram Singapura Alami Pelecehan Seksual
Ilustrasi baju dijual. (dok. unsplash/Novi Thedora)

Liputan6.com, Jakarta - Niat hati ingin menghilangkan tumpukan baju yang tak terpakai dengan menjual barang preloved, tak disangka malah berujung pelecehan seksual. Kejadian tersebut dialami seorang selebgram asal Singapura.

Ukinikay Nakihcinnak adalah selebgram yang menjual pakaian preloved miliknya di sebuah platform jual beli, Carousell. Namun, alih-alih mendapat pembeli yang serius, dia baru-baru ini justru harus berhadapan dengan pembeli yang kurang ajar.

Dilansir dari Asia One, 24 Oktober 2019, Ukinikay sempat mengunggah percakapan mereka di Instagram story miliknya. Mulanya, pembeli yang merupakan seorang laki-laki tersebut ingin membeli bralette (bra berenda tanpa kawat) preloved yang dijual seharga 5 dolar Singapura atau setara dengan Rp51 ribu. 

Laki-laki tersebut bertanya melalui fitur obrolan di Carousell mengenai pembayaran barang. Dia ingin membayar bra itu saat bertemu atau biasa disebut dengan cash on delivery (COD).

Ukinikay menyetujui permintaan tersebut, lalu menentukan titik temu di Stasiun MRT Bayfront. Sesaat setelahnya, pembeli tersebut membalas lagi dengan kalimat "pakai pakaian tersebut hingga kita bertemu, baru berikan ke saya."

Melihat permintaannya yang aneh, dia tidak menyanggupi hal tersebut dan membatalkan perjanjian. Sialnya lagi, dia kembali mendapatkan pembeli laki-laki dengan akun berbeda untuk bralette-nya tersebut.

Tak diketahui apakah lelaki tersebut adalah orang yang sama dengan akun berbeda, atau memang dua orang yang beda. Tapi, pembeli kedua ini juga meminta hal yang tak masuk akal.

Pertama, dia meminta pakaian yang dibeli tersebut tidak perlu dicuci terlebih dahulu. Ukinikay menjawab, bahwa semua barang yang dia jual pasti sudah tercuci.

Mengetahui hal tersebut, laki-laki ini kembali meminta hal yang sama dengan pembeli pertama. "Bagaimana bila Anda pakai dulu pakaiannya beberapa jam dulu? Sebelum saya datang untuk mengambilnya," pintanya.

Terbawa emosi, Ukinikay membalas dengan bertanya alasan dia meminta hal tersebut. Padahal, dari foto profil yang digunakan, pembeli tersebut terlihat seperti seorang ayah karena menggendong anak kecil. Dia membalas bahwa dia hanya bertanya.

Laki-laki tersebut akhirnya mengatakan bila memang permintaannya tidak bisa dipenuhi, proses pembelian bralette dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan dari Ukinikay. Tapi, wanita yang saat ini memiliki 260 ribu pengikut Instagram ini sudah tidak mau berurusan lagi dengannya, sehingga membatalkan transaksi lagi.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mendapatkan Pelecehan Lainnya

Bermula dari Jual Baju Preloved, Selebgram Singapura Alami Pelecehan Seksual
Ukinikay Nakihcinnak. (dok. instagram.com/nikaynakih/https://www.instagram.com/p/B3jd1-6F3a1/Novi Thedora).

Tak berhenti sampai di situ, Ukinikay kembali mendapat pelecehan dari balasan seorang pengguna akun Instagram terhadap story tersebut. Laki-laki tersebut mengatakan bahwa selama ini dia telah terobsesi dan gemar melihat foto-foto Ukinikay.

Lalu, dia menawarkan untuk membeli foto-fotonya. "Jangan khawatir, kita bisa merahasiakan ini semua. Beritahu aku bila kamu telah memutuskan harganya," ujar lelaki itu. Sontak, Ukinikay langsung membalas "kamu dapat pergi dan meninggal juga."

Mengalami banyak pelecehan, dia memberikan pernyataan yang berisi kekesalan ketika dia harus menerima dan menormalisasi perilaku para laki-laki gila yang terobsesi dengannya.

"Mungkin Anda berpikir hal ini wajar karena saya sering menunjukkan dada saya di sosial media. Tapi, hal tersebut tidak berarti saya harus menerima atau menormalisasi perilaku orang gila untuk memenuhi fantasi mereka," tulisnya.

Dia menambahkan bila memang para laki-laki tersebut ingin membeli bajunya untuk digunakan sebagai objek seksualitas, sebaiknya tidak memberitahu dia. Menurutnya, hal ini harus diterapkan sebagai bentuk rasa hormat antarsatu sama lain yang belum saling kenal. (Novi Thedora)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya