Cerita Akhir Pekan: Opsi Liburan Privasi Kala Pandemi Covid-19

Liburan privasi seperti menginap di vila kini menjadi sebuah tren yang banyak diminati wisatawan di kala pandemi Covid-19.

oleh Putu Elmira diperbarui 05 Des 2020, 10:01 WIB
Diterbitkan 05 Des 2020, 10:01 WIB
Ilustrasi berlibur.
Ilustrasi liburan privasi. (dok. Engin_Akyurt/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 memunculkan berbagai pergeseran dalam sektor pariwisata, termasuk perhotelan. Turut beradaptasi dengan masa pandemi, tak sedikit wisatawan yang memilih untuk liburan privasi dengan menginap di vila.

Sales Manager Amarterra Villas Bali Nusa Dua I Made Pradnyana, menyebut di pandemi Covid-19 ini tingkat hunian memang didominasi pasar domestik. Hal tersebut mengingat penerbangan internasional masih ditutup.

"Domestik prefer ke vila karena lebih privacy, aman, dan lebih bersih, seperti di Amarterra private villa, private pool dengan new normal protocol. Tamu datang bisa check-in langsung di vila, breakfast, dan dinner di vila," kata Made saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 3 Desember 2020.

Seperti bisnis hospitality lainnya, vila dengan layanan bintang lima ini juga mengalami penurunan tingkat hunian di awal pandemi. Dikatakan Made, sebelumnya, vila yang berada di kawasan Nusa Dua tersebut didominasi tamu dari Amerika Serikat, Korea, dan Australia.

Sedangkan untuk pasar domestik angkanya sangat kecil, hanya sekitar lima persen. Namun karena masa pandemi, dengan border yang ditutup, Made mengatakan, sekitar April hingga Mei angka tingkat hunian sangat rendah.

"Tapi saya dengan director, sales, mau enggak mau shifting market. Kita ganti strategi di awal yang promosi ke luar negeri, sekarang di-push untuk domestik," tambahnya,

Meski tidak ter-cover dengan okupansi di awal yang rata-rata di tahun lalu sekitar 70--80 persen, kini pasar domestik ada peningkatan di Oktober hingga November 2020 sekitar 30--40 persen.

"Di awal April dan Mei benar-benar suffer, kita bisa sampai 3--5 persen. Juni mulai masuk domestik sekitar 10--15 persen walaupun tidak banyak, tapi at least bisa membantu cash flow hotel itu sendiri," jelasnya.

Sebelum pandemi, untuk harga, vila ini mengikuti pasar itu sendiri. Namun strategi berubah dengan menurunkan harga dan promosi besar-besaran di media sosial hingga 50 persen off.

"Domestik suka dengan complimentary, kita tambahkan itu. Ada floating breakfast, late check-out dan lainnya. Sebelum pandemi kita ada minimal two night stay, kalau sekarang satu malam sudah bisa stay di kita," ungkap Made.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ubah Strategi hingga Sertifikasi

[Fimela] Hotel
Ilustrasi vila di Bali | unsplash.com/@taylorgsimpson

Made menjelaskan, untuk sales, Amarterra hadir dengan semua tipe hunian vila dan private pool. Ada 39 unit vila yang terdiri atas 32 unit one bedroom, enam unit two bedroom, dan satu unit three bedroom (sesuai permintaan).

"Harga promosinya one bedroom ada last minute promotion buat stay di Desember harganya Rp1,3 juta itu sudah off banget dari harga normal kita di Rp4,5 juta. Untuk two bedroom Rp7 juta--Rp7,5 juta sekarang promosi di Rp2,5 juta. Yang three bedroom masih cukup tinggi karena by request kita masih offer di sekitar Rp8 juta--Rp9 jutaan," jelasnya.

Made menyampaikan, saat ini permintaan tertinggi ada di vila two bedroom karena kebanyakan yang datang adalah keluarga. "Biasanya yang sekarang menginap 70--80 persen adalah keluarga," ungkap Made.

Bicara soal fasilitas, vila ini menyediakan breakfast yang disiapkan langsung di vila. "Biasanya malamnya tim F&B kita kontak ke tamu lewat telepon dan sudah offer menu tinggal confirm menunya yang akan disediakan besok," lanjutnya.

Sementara di masa pandemi ini, keamanan dan kebersihan menjadi prioritas di industri hospitality. Vila ini sendiri telah mendapat tiga sertifikasi.

"Kita sudah tiga kali sertifikat. Pertama karena Accor Hotel Group, di Accor memang ada sertifikat internal dan kita sudah lulus, lalu dari PHRI di Bali sudah selesai," kata Made.

"Baru-baru ini CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability). Jadi dari awal masuk sudah menerapkan protokol kesehatan, security kami memakai face shield dan hand glove untuk cek suhu dengan thermo gun. Saat turun luggage kita disinfektan, lalu kita arahkan ke vila untuk check-in dan (transaksi) cashless," tutupnya.

Liburan Privasi

Ilustrasi Travel
Ilustrasi travel (dok. Pixabay.com)

Liburan privasi pada masa pandemi juga menjadi pilihan seorang marketing and travel consultant, Krisna Maharani. Ia mengungkapkan tertarik staycation di vila karena adanya promo yang menggiurkan.

"Memutuskan stay karena ada promo. Harga sebelumnya itu sekitar Rp1 jutaan untuk one bedroom villa. Vilanya private pool di dalam vilanya dan fasilitas sudah lengkap," kata Rani saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 2 Desember 2020.

Rani melanjutkan, ia baru-baru ini menginap di sebuah vila di Ubud, Bali dan hanya membayar Rp400 ribu per malam. Promosi tersebut diketahuinya melalui media sosial hingga memutuskan untuk menginap selama dua malam.

"Inhouse villa ada one bedroom villa di dalamnya ada living room yang luas, pool, kitchen set, kompor dan perlengkapannya, mini bar. Tetap disediakan room service untuk tamu yang stay di sana sama daily breakfast," lanjutnya.

Selain itu, ia juga mendapatkan floating breakfast yang sudah termasuk dengan biaya menginap tanpa tambahan biaya. Di sisi lain, Rani menyebut saat ini prioritasnya ketika berwisata adalah keamanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Kita perlu review dulu (vila), physical distancing kita juga membutuhkan kenyamanan. Sekarang ini ada kecemasan sendiri kalau kumpul sama orang banyak. Biar enggak campur sama orang lain jadi memilih vila," ungkapnya.

Dikatakan Rani, vila tempatnya menginap juga telah menginformasikan klinik terdekat jika ada isu kesehatan. Juga, dapat menghubungi front office agar dapat di antar ke fasilitas kesehatan terdekat bila ada keluhan.

Selama masa pandemi ini, Rani kian sadar untuk memperhatikan keamanan dan kesehatan. Ia pun selalu menggunakan masker ketika berada di ruang publik.

"Essential things seperti masker medis, hand sanitizer, sabun cuci tangan cair, tisu antiseptik itu harus ada di dalam tas, sama vitamin," tutupnya.

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya