Liputan6.com, Jakarta - Lebaran tak lengkap tanpa silaturahmi. Meski tak bisa mudik, Anda tetap bisa melakukannya lewat daring. Terlebih, silaturahmi dianjurkan karena menyambungkan hubungan yang renggang antar-anggota keluarga dan kerabat dengan beragam alasan, serta bisa mendapat umur panjang.
Tapi, suasana silaturahmi yang hangat bisa lenyap karena beberapa hal yang sering dianggap sepele. Apa saja itu? Liputan6.com merangkum enam di antaranya seperti dikutip dari berbagai sumber Selasa, 11 Mei 2021.
Advertisement
Baca Juga
1. Membicarakan keburukan orang lain
Di momen lebaran pastinya kita ingin bergembira dan penuh senyuman saat bersilaturahmi sesama keluarga. Tapi, kadang mulut yang usil mulai mencari-cari obrolan dengan membicarakan keburukan seseorang.
Situasi tersebut bisa membuat tak nyaman seseorang, khususnya yang jadi objek pembicaraan. Silaturahmi yang tadinya ingin mengakrabkan kembali hubungan malah tak terjadi. Jadi, perhatikan bahan obrolan supaya kita saling bahagia.
2. Sibuk sendiri-sendiri
Namanya bersilaturahmi Kita dituntut untuk bisa berbaur bersama keluarga besar. Jangan sibuk sendiri dengan hal-hal tidak penting, apalagi hari raya lebaran kan tidak terjadi setiap bulan.
Gunakan waktu sebaik mungkin dalam momen tersebut untuk bertukar cerita dan kesenangan. Hal tersebut bisa membantu kita memperat tali persaudaraan antar-saudara.
3. Menolak mencicipi hidangan tuan rumah
Saling berbagi makanan di saat lebaran sudah menjadi tradisi. Meski mungkin Anda tidak bisa mudik terlalu jauh, tetap bisa saling mencicipi makanan yang dihidangkan oleh tuan rumah.
Jika ditawari, jangan sekali-kali menolak karena Anda akan dianggap tak menghormati usaha tuan rumah untuk menjamu Anda. Jangan lupa untuk berterima kasih ketika kita diberikan benda maupun uang saat di hari lebaran yang kerap menjadi budaya di Indonesia.
Â
Â
4. Mengorek-ngorek hal sensitif
Sebagai manusia, kepo alias ingin tahu kondisi orang lain adalah wajar. Tapi, terlalu ingin tahu, bahkan turut campur masalah pribadi anggota keluarga lain tentu akan membuat tak nyaman yang ditanya.
Pertanyaan-pertanyaan 'kenapa belum menikah' kepada para lajang misalnya, atau 'kapan punya anak' bagi pasangan yang sudah menikah Anda harus berhati-hati soal ini agar tidak menyinggung perasaan lawan bicara. Kalau tidak bisa membantu, lebih baik mendoakan saja daripada menginvestigasinya seperti penyidik.
5. Mengungkit-ungkit masa lalu
Saat bersilaturahmi, biasanya akan tercetus kembali pembicaraan tentang masa lalu. Hal itu tak akan membawa masalah sepanjang yang diobrolkan adalah yang menyenangkan. Beda cerita bila yang diungkit adalah masa lalu yang tidak menyenangkan. Hal tersebut bisa langsung merusak suasana silaturahmi Lebaran Anda, terutama bila yang bersangkutan sudah ingin melupakannya.
6. Membanding-bandingkan satu sama lain
Di luar momen lebaran saja, membandingkan-bandingkan si ini dan si itu sudah membuat tidak nyaman, apalagi saat lebaran. Bisa-bisa niat Anda hanya bercanda, jadi menyinggung perasaan orang yang bersangkutan.
Tidak semua orang terampil bertutur kata baik, tapi setidaknya Anda bisa menahan diri untuk tidak berkata buruk. Bercanda sewajarnya saja agar suasana silaturahmi tetap terjaga. (Muhammad Thoifur)
Advertisement
Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement