Liputan6.com, Jakarta - Rindu makanan Korea, tak perlu berkunjung ke Korea Selatan. Saat ini sudah banyak makanan Korea yang dapat dinikmati di Indonesia, salah satunya di Paris Baguette.
Gerai Paris Baguette pertama di Indonesia hadir di Jakarta mulai Kamis, 11 November 2021. Letaknya di Astha District 8, SCBD, Jakarta Selatan.
Advertisement
Baca Juga
"Konsep bakery Paris Baguette ini sudah ada sejak 1945, namun namanya belum Paris Baguette, tapi Sangmidang. Sangmidang itu spirit atau passion," ujar CEO of Erajaya Food and Nourishment Gabrielle Halim, Rabu, 10 November 2021.
Meski namanya Paris Baguette, kata Gabrielle, jenama itu aslidari Korea Selatan. Mereka membuka konsep bakery, karena melihat bahwa kopi harus didampingi menu roti yang berkualitas.
"Pada 1988, nama Samidang berubah menjadi Paris Baguette," imbuh Gabrielle.
Dia mengatakan bread and pastry terinspirasi dari european bakery lifestyle. Tetapi, roti yang dihadirkan tak hanya bergaya Prancis, tapi juga memasukkan elemen Asia alias citarasa lokal.
Gabrielle mengenal jenama itu saat berkunjung ke Korea Selatan. Setelah mencicipi, ternyata cita rasanya cocok di lidahnya.
"Kualitas baik dan cita rasa rotinya pun cocok dengan kami. Dari situ, setiap saya traveling, saya selalu cari Paris Baguette. Tak hanya saat berada di Korea saja, tapi juga saat berada di Amerika, Singapura, pasti kami menyempatkan datang ke Paris Baguette," tuturnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
40 Menu
Gabrielle menjelaskan Paris Baguette teridiri dari beberapa kategori, yaitu bread, pastry, hot meal, dan cakes. "Secara keseluruhan ada 40 menu," ucap dia.
Gabrielle menyebut menu hot meal termasuk memiliki harga tertinggi, kisarannya antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu. "Sementara untuk bread dan pastry, itu ada yang harganya Rp20 ribuan. Di sini pilihannya banyak bagi konsumen," katanya.
Seluruh menu, kata dia, menggunakan bahan baku dari Korea Selatan. Sementara, seluruh proses produksinya dilakukan di Indonesia. "Ke depan, kami juga tentu akan menghadirkan produk yang bercita rasa lokal," imbuh dia.
Advertisement
Terapkan Protokol Kesehatan
Gabrielle juga mengatakan bahwa pihaknya menaati protokol kesehatan (prokes). Seluruh stafnya juga sudah menjalani vaksinasi lengkap.
"100 persen staf kami sudah menjalani vaksinasi. Saat mereka datang ke sini, mereka menjalani pengukuran suhu tubuh. Begitu juga dengan customer, saat datang tentu akan dicek suhu tubuhnya," kata Gabrielle.
Ia juga mengatakan telah menyediakan tempat cuci tangan untuk para pelanggan yang datang. Mereka tak perlu repot untuk mencari toilet untuk mencuci tangan.
"Untuk penggunaan PeduliLindungi sudah terintegrasi dengan mal. Sementara untuk kuota pengunjung, kami mengikuti aturan dari Pemda DKI saat ini, yaitu 75 persen," kata Gabrielle.
INFOGRAFIS: Deretan Prestasi Mendunia Artis Korea
Advertisement