Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, ramai beredar cara menguji kesabaran lelaki. Konten ini banyak dibagikan ulang oleh warga jagat maya, yang mana sebagian menganggap isinya "menyesatkan."
"Please kawan-kawan perempuan, jangan lakukan. Ini bukan menguji kesabaran lelaki, tapi tutorial jadi orang menyebalkan," tulis pengguna Twitter @AhlulQohwah yang membagikan ulang konten tersebut, baru-baru ini.
Dari unggahan tersebut, tampak bahwa tips pertama adalah "patahkan rokok dia." "Tunjukan padanya kalau kamu tidak suka dia merokok," begitu keterangan di sana. Selanjutnya, "hapus game dari handphone-nya." "Lihat reaksi mana yang penting," keterangan itu melanjutkan.
Advertisement
Baca Juga
Saran selanjutnya adalah memarahi tanpa sebab dengan dalih "lihat kemampuannya memahami dan mengawal sikap kita." Keempat, jangan mengaku salah. "Lihat sesabar mana dia menghadapi sikap keras kepalamu," imbuh saran tersebut.
Kelima, membiarkan pasangan untuk menunggu dalam waktu lama dengan alasan "selagi dia mencoba berlembut, tandanya dia sedang mencoba bersabar." "Kalau dia masih sabar dan berlembut padamu, 'jangan lepaskan dia,'" tutup konten tersebut.
Di balasan kicauan, warganet sepertinya tidak bisa menyembunyikan kekesalan mereka. "Sebagai seorang perumpuan, saya menyarankan untuk para pria jika bertemu ciwi-ciwi (perempuan) macam foto-foto di atas, sebaiknya segera ditinggalkan saja," komentar seorang pengguna.
Ia melanjutkan, "Jangan hancurkan hidupmu buat perempuan dengan kepribadian enggak penting kaya gitu. Masih banyak perempuan yang mentalnya sehat dan enggak hobi cari masalah!"
Beberapa pengguna Twitter juga menyoroti bahwa dengan mengukuti saran tersebut, hubungan asmara akan jauh dari indikator sehat. Memang hubungan asmara yang bagaimana yang bisa masuk kategori sehat?
"Hubungan sehat adalah tempat yang aman bagi kedua orang untuk saling mencintai, menghargai, dan menghormati," kata Jennifer Howell, seorang relationship coach di Raleigh-Durham, Carolina Utara, Amerika Serikat, dilansir dari Everyday Health.
Hubungan cinta yang sehat penting untuk dipupuk karena hubungan beracun bisa merusak kualitas hidup Anda dengan meningkatkan depresi dan kecemasan, serta memengaruhi tidur. Itu bisa berpotensi menyebabkan Anda melakukan kebiasaan yang tidak sehat, bahkan memengaruhi kesehatan jantung, jelas Mary Jo Rapini, psikoterapis keintiman dan seks berlisensi di Houston.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terbuka pada Pasangan
Berada dalam hubungan asmara berkualitas tinggi dikaitkan dengan kesejahteraan yang lebih besar, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Agustus 2019 di jurnal Personality and Social Psychology Bulletin. Jadi jomlo jauh lebih baik untuk kesejahteraan seseorang daripada berada dalam hubungan yang kurang bahagia, demikian temuan studi tersebut.
Sayangnya, banyak pasangan dalam hubungan tidak sehat yang tidak menyadarinya. Ini terutama jika mereka dibesarkan dalam rumah tangga yang biasa, kata Rapini. Membantu mengidentifikasi, ada beberapa ciri hubungan asmara yang sehat.
Pertama, tidak takut untuk terbuka. Dalam hubungan yang sehat, Anda akan merasa cukup aman untuk terbuka dengan pasangan. Kemudian, menanamkan bahwa kepercayaan adalah landasan dalam berhubungan. Pasangan dalam hubungan yang sehat umumnya akan memberi kebebasan dan ruang pada masing-masing individu.
Advertisement
Setuju untuk Tidak Setuju
Kemudian, paham prinsip "setuju untuk tidak setuju."Â Faktanya, tidak apa-apa memiliki beberapa topik yang tidak akan pernah disepakati. "Saya pikir itu pertarungan yang sehat," jelas Rapini. "Dalam hubungan yang sehat, setidaknya ada lima masalah yang 'tidak ada solusi.' Itu adalah masalah yang membuat Anda berdua berbeda pendapat, dan tidak apa-apa."
Ciri selanjutnya adalah punya ketertarikan berbeda. Pasangan dengan hubungan cinta yang sehat adalah mereka yang mampu mempertahankan minat bersama, tapi tidak menyalahkan pasangannya karena tidak berbagi ketertarikan yang sama.
Dengan kata lain, kalian saling mendorong untuk mengeksplorasi apa yang disukai oleh masing-masing. "Mengembangkan dan berinvestasi dalam diri sendiri membangun kepercayaan diri, cinta diri, dan kegembiraan," Howell mengatakan.
Menghormati Batasan
Selanjutnya, Anda nyaman dengan diri sendiri. Apapun kekuatan dan kelemahan Anda, menyadarinya dapat membantu Anda mencapai titik mencintai dan menerima diri sendiri, yang pada gilirannya dapat membantu mencintai dan menerima pasangan.
Batasan dihormati oleh satu sama lain jadi ciri berikutnya. "Dalam hubungan yang sehat, kedua belah pihak mendiskusikan dan menyepakati hal-hal penting yang bermakna untuk masing-masing mereka," kata Howell.
Advertisement