Liputan6.com, Jakarta - Lego membatalkan rencana menggunakan botol plastik daur ulang untuk membuat balok mereka setelah upaya menuju keberlanjutan itu dinilai tidak mengurangi emisi karbon perusahaan secara keseluruhan. Ini terjadi dua tahun setelah Lego meluncurkan prototipe produk terbuat dari plastik PET daur ulang
Melansir NY Post, Selasa (6/9/2023), sekitar 80 persen dari 60 miliar lebih potongan Lego yang dibuat setiap tahun tercatat mengandung Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), plastik berbahan dasar minyak bumi yang umum digunakan pada keyboard komputer dan interior mobil.
Biasanya, dibutuhkan sekitar hampir dua kilogram minyak bumi untuk memproduksi 0,9 kilogram plastik. Keputusan terbaru menghilangkan kerja tim yang terdiri lebih dari 150 orang selama bertahun-tahun, menurut Lego, yang mengatakan pada Bloomberg bahwa PET daur ulang dari botol bekas tidak akan mengurangi emisi karbon secara keseluruhan.
Advertisement
Perusahaan itu mengatakan pada The Post bahwa mereka akan mencari solusi lain, seperti e-methanol, yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan. Pihaknya menambahkan bahwa PET daur ulang hanyalah "satu dari ratusan bahan ramah lingkungan."
Jadi, apa itu e-methanol? E-metanol terdiri dari limbah karbon dioksida dan hidrogen, yang dihasilkan menggunakan energi terbarukan untuk memecah molekul air, lapor EuroNews. Lego mengatakan akan terus menggunakan bio-polypropylene, varian polietilen yang ramah lingkungan.
Juga, biologis, plastik yang digunakan dalam segala hal, mulai dari kemasan makanan hingga ban, untuk bagian-bagian set Lego, seperti dedaunan, pohon, dan aksesori lain. "Kami percaya bahwa dalam jangka panjang hal ini akan mendorong peningkatan produksi bahan mentah yang lebih ramah lingkungan, seperti minyak daur ulang, dan membantu mendukung transisi kita menuju bahan ramah lingkungan," katanya.
Â
Komitmen Netral Karbon pada 2050
Produsen mainan asal Denmark ini telah menetapkan tujuan jadi netral karbon pada 2050. Juga, menentukan target sementara untuk mencapai pengurangan emisi sebesar 37 persen dari tahun 2019 hingga 2032, dan menghabiskan dana sebesar 1,2 miliar dolar AS selama empat tahun ke depan untuk mencapai tujuan tersebut.
Lego telah menginvestasikan lebih dari 1 miliar dolar AS di pabrik netral karbon seluas 158 ribu persegi yang akan mempekerjakan hampir dua ribu orang di Chesterfield County, Virginia, yang terletak tepat di selatan ibu kota negara bagian AS.
Semua kebutuhan energi sehari-hari pabrik akan diimbangi taman tenaga surya di lokasi, kata Lego ketika mengumumkan rencana proyek tersebut tahun lalu. Perusahaan ini juga menambah 1 miliar dolar AS untuk pembangunan pabrik net-zero di Vietnam, yang mulai dibangun pada November 2023 dan dijadwalkan untuk mulai berproduksi pada 2024.
Pada 2019, Lego meluncurkan Reply di AS dan Kanada, yang memungkinkan pelanggan menyumbangkan blok mereka, yang kemudian dibersihkan dan disortir sebelum disumbangkan pada anak-anak yang membutuhkan.
Advertisement
Botol Plastik Daur Ulang di Indonesia
Di sisi lain, Coca-Cola Indonesia justru memperkenalkan kemasan botol yang terbuat dari 100 persen plastik PET daur ulang (rPET), belum untuk tutup dan label pada Juni 2023. Ini merupakan perpanjangan visi World Without Waste yang mencakup tujuan menggunakan setidaknya 50 persen plastik daur ulang dalam kemasannya pada 2030.
Juga, ambisi mengumpulkan dan mendaur ulang 100 persen botol pascakonsumi mereka pada 2030. "Saat ini, kami berhasil mengumpulkan dan mendaur ulang 30--40 persen botol pascakonsumsi (di Indonesia)," sebut Director of Public Affairs, Communications, and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo, dalam jumpa pers di bilangan Jakarta Selatan, 16 Juni 2023.
Dalam proses mengumpulkan botol pascakonsumsi, Triyono menjelaskan bahwa pihaknya belajar dari langkah-langkah negara secara global. "Tapi, akhirnya memang harus lihat konteks lokal. Pemulung, atau kami sebutnya 'recycling heroes,' itu banyak, dan kami ingin mengangkat nilai mereka," katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa setidaknya ada tujuh juta ton sampah plastik per tahun yang dikumpulkan para recycling heroes.
Memastikan Keamanannya
"Dalam menghadapi infrastruktur pengumpulan sampah yang belum seragam (secara nasional), membangun habit dan memperhatikan konteks lokal jadi penting," Triyono menambahkan.
Melalui usaha patungan lokal dan perjanjian pemasok jangka panjang, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia melakukan investasi demi meningkatkan kapasitas daur ulang di Indonesia, membuka pasokan plastik daur ulang, dan meningkatkan teknologi baru.
Botol 100 persen rPET mereka diproduksi di fasilitas daur ulang Amandina Bumi Nusantara di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Disebut bahwa pabrik daur ulang ini didirikan dalam kemitraan antara Coca-Cola Europacific Partner Indonesia dan Dynapack Asia.
Memastikan keamanan material rPET, Director of Public Affairs, Communications, and Sustainability Indonesia and PNG Coca-Cola Europacific Partners, Lucia Karina, mengklaim bahwa pihaknya selektif dalam memilih mesin. "Mesin memastikan rangkaian proses pengumpulan botol, dipilah, dicuci, digiling, lalu dijadikan flakes maupun resin," ungkapnya.
Itu semua, kata Karina, harus memenuhi standar dan kini mereka sudah mengantongi sertifikasi The Coca Cola Company.
Advertisement