Liputan6.com, Jakarta - Boy group iKON sukses menggebrak Jakarta dengan penampilan energik mereka. Ada beragam cerita menarik dari konser yang diselenggarakan di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu, 19 November 2023 tersebut.
Sebut saja ketika Bobby iKON mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia. Salah satu yang mencuri atensi adalah saat dirinya mengucapkan horas di atas panggung konser iKON World Tour Take Off itu.
Lantas, apa sebenarnya arti horas? Merujuk pada kbbi.kemdikbud.go.id, horas berarti kata seru untuk menyatakan selamat. Dikutip dari laman indonesia.go.id, Senin (20/11/2023), sapaan horas bukan hanya jadi entitas suku Batak saja, tetapi kata ini telah dikenal sebagai ungkapan keakraban bagi masyarakat Indonesia. Horas telah jadi ucapan salam yang membawa makna kehangatan dan keakraban bagi mereka yang saling bertemu.
Advertisement
Saat seseorang yang bertemu dengan temannya yang berasal dari Medan, Sumatera Utara terutama orang Batak, secara spontanitas ungkapan horas sebagai pembuka keakraban mereka. Padahal, mungkin saja sebelumnya tidak pernah bertemu.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, ungkapan horas memang dimaknai dan diidentikkan dengan identitas budaya orang Batak. Maknanya bisa bermacam-macam.
Namun yang awam ketahui ungkapan ini sama artinya dengan ungkapan keakraban yang lain, misalnya "selamat pagi" atau dalam bahasa Jawa "sugeng enjang" dan sebagainya. Bagi orang Batak sendiri, kata horas telah punya banyak makna dan tidak terlepas dari kondisi seperti apa yang dihadapi pada saat ungkapan tersebut diucapkan.
Pengucapan Horas
Horas bisa diartikan sebagai sebuah harapan, ucapan pada suatu momen perpisahan, hingga dimaknai ungkapan kebahagiaan. Masing-masing makna itu punya pelafalan yang berbeda.
Sebut saja horas yang berarti ucapan seperti "salam", "selamat pagi", penekanan dalam penyebutannya terletak pada huruf "o". Bunyi vokal huruf "o" ini harus diucapkan lebih tinggi dibandingkan huruf vokal lainnya, yakni "a". Jika, penekanan dalam penyebutannya pada huruf vokal "a", maka maknanya akan berbeda lagi, yakni horas mengartikan sebagai sebuah harapan atau permohonan.
Istilah Batak Toba muncul karena kebanyakan populasi suku ini mendiami sekitar Danau Toba, juga disebut halak Samosir atau orang Samosir. Hal ini dikarenakan leluhur mereka berasal dari pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba.
Zaman kolonial Belanda, suku Toba sering disebut dengan Batak Barat untuk menegaskan keberadaan mereka di sebelah Barat Danau Toba, yang dilawankan dengan masyarakat Simalungun yang mendiami wilayah Timur Danau Toba (Antono & Purnomo, 2003). Suku Batak Toba, sekarang merupakan populasi terbanyak dari suku-suku Batak yang lain (Yakobus Ndona, 2018).
Advertisement
Horas bagi Orang Toba
Orang Batak Toba memaknai pencapaian hidup bermuara pada tiga nilai, yakni hamoraon, hagabeon dan hasangapon. Hasangapon berarti kemuliaan, kewibawaan dan kehormatan. Nilai pertama ini menjadi dorongan bagi orang Batak untuk gigih memperjuangkan dan meraih kedudukan sosial di masyarakat.
Nilai kedua, Hamoraon diterjemahkan yang berarti memiliki kekayaan atau memiliki banyak harta. Nilai yang ketiga, Hagabeon merupakan nilai tertinggi.
Orang Toba melihat, kehadiran anak, terutama anak laki-laki melebihi segala nilai lain. Kehadiran anak menjamin kelanjutan generasi dan perolehen hak-hak dalam adat. Kehadiran anak memberi kehormatan dan gelar baru kepada orang tua. Mereka memperoleh gelar baru sebagai amang dan inang, ayah dan ibu dari si anak. Hal yang sama terjadi dengan pahopu atau cucu, sang opung (kakek dan nenek) memperoleh gelar baru sebagai opung doli dan opung boru (Yakobus Ndona, 2018). Tiga nilai besar itulah yang dimaknai Orang Batak Toba dalam kata horas.Â
Terminologi Falsafah
Horas berarti pemenuhan ketiga nilai dasar itu, meskipun pencapaian horas membutuhkan nilainilai pendukung seperti nilai–nilai sosial, religius dan sebagainya. Sementara ditinjau dari terminologi falsafahnya, horas memiliki makna yang erat kaitannya dengan moto hidup orang Batak yang senantiasa menjadi pedoman hidupnya.
Makna yang pertama, yakni Holong masihaholongan yang berarti kasih mengasihi. Makna kedua yakni, On do sada dalan nadumenggan yang memiliki arti inilah jalan yang terbaik. Selain itu, nilai lainnya adalah Rap tu dolok rap tu toruan yang memiliki arti terdekat sebagai seia sekata, Asa taruli pasu-pasu atau supaya kita diberkati, kemudian terminologi yang terakhir, yakni Saleleng di hangoluan yang artinya selama kita hidup.
Empat terminologi itu menjadi satu kesatuan yang mengandung pesan supaya orang Batak selama hidupnya saling mengasihi, saling menolong dan saling membantu, karena hal tersebut merupakan jalan terbaik. Maka, tidak heran ada pelabelan tidak tertulis bahwa orang Batak umumnya memiliki watak menolong dan kekeluargaan yang tinggi.Â
Â
Advertisement