Rayakan Ultah ke-50, Sarirasa Group Kenang Perjalanan Rintis Bisnis Masakan Nusantara hingga Peranakan

Masakan peranakan dinilai tak bisa dilepaskan dari mozaik kuliner Indonesia, tetapi orang sering tak menyadarinya.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 10 Mar 2024, 07:03 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2024, 07:03 WIB
Sarirasa Group Rayakan Ultah ke-50, Kenang Perjalanan Rintis Bisnis Masakan Nusantara hingga Peranakan
Mi ayam. (dok. Sarirasa Group)

Liputan6.com, Jakarta - Anda mungkin lebih familiar dengan nama restoran Sate Senayan atau TeSaTe dibandingkan Sarirasa Group. Nyatanya itu adalah grup usaha yang menaungi sejumlah restoran masakan nusantara. Pada tahun ini, mereka genap berusia setengah abad alias 50 tahun.

Dengan perjalanan yang cukup panjang, Sarirasa Group kembali menegaskan komitmennya untuk memperkenalkan, menghormati, melestarikan, dan mempromosikan warisan kuliner Indonesia yang kaya. 

"Dengan sejarah yang kuat dalam memperlihatkan beragam tradisi kuliner, Sarirasa Group telah lama diakui karena komitmennya dalam mewakili berbagai perayaan keagamaan seperti Imlek, Ramadhan, dan Natal melalui beragam menu yang unik," ujar Lavinia Siswadi, Kepala Pemasaran di Sarirasa Group, dalam keterangan tertulis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 8 Maret 2024.

"Komitmen kami untuk merayakan keberagaman dan mempromosikan pertukaran budaya melalui makanan telah menjadi inti dari setiap hal yang kami lakukan."

 

Salah satu upayanya adalah membuka Gopek, tempat makan yang mengusung konsep hidangan khas Peranakan, pada 2017. Itu menjadi terobosa baru bagi Sarirasa Group yang sebelumnya fokus memperkenalkan masakan daerah Indonesia, seperti Jawa dan Bali.

Manurut Lavinia, masakan peranakan adalah kuliner yang memadukan cita rasa Tionghoa dan lokal dan menjadi bagian berharga dari mozaik kuliner Indonesia. Masakan peranakan Indonesia-Tionghoa itu bahkan telah menjadi bagian kehidupan masyarakat sehari-hari, tapi tak disadari.

"Hidangan-hidangan Peranakan ini meliputi mi, nasi goreng, siomay, dan lainnya," imbuhnya.

Bagikan Cerita di Balik Masakan

Sarirasa Group Rayakan Ultah ke-50, Kenang Perjalanan Rintis Bisnis Masakan Nusantara hingga Peranakan
Ifumie. (dok. Sarirasa Group)

Lavinia menyatakan bahwa tujuan pihaknya membuka restoran Gopek adalah untuk membagikan cerita dan sejarah dari setiap masakan, tak terkecuali dengan masakan peranakan Indonesia. Ia mencontohkan dua kuliner yang familiar bagi orang Indonesia, yakni mi dan telur. Kedua bahan makanan itu adalah bagian hidangan penting saat perayaan ulang tahun dalam budaya Tionghoa.

"Mi melambangkan kebahagiaan dan kemakmuran yang berkelanjutan, dengan mi panjang melambangkan umur yang panjang. Oleh karena itu, diyakini bahwa mengonsumsi mie pada ulang tahun akan menjamin umur yang panjang," katanya.

Ada pula bakcang, atau di sebagian daerah dikenal sebagai bacang. Makanan itu mencerminkan campuran dialek Hokkien yang sering dipakai orang Tionghoa-Indonesia. "Bakcang, yang terdiri dari"bak" (daging) dan "cang" (berisi), biasanya berisi daging ayam, babi, atau sapi," sambung dia.

Kini, varian modern bakcang bisa mencakup sayuran, jamur, atau kuning telur asin. Dibungkus dengan daun bambu dan dibentuk menjadi prisma segi empat, bakcang melambangkan tradisi dan warisan.

"Sarirasa Group berharap untuk terus melanjutkan misi dalam merayakan keanekaragaman kuliner dan mempromosikan pertukaran budayamelalui makanan. Dengan semangat inovasi kuliner dan dedikasi untuk pelestarian budaya, Sarirasa Group tetap berkomitmen untuk terus berbagi cita rasa dan cerita Indonesia kepada dunia," ucap Lavinia.

Tren Kuliner 2024

Restoran Artharini di Kesington, AS Sajikan Masakan Indonesia dari Gudeg, Nasi Padang sampai Rawon.  foto: Instagram @artharini_indonesianrestaurant
Restoran Artharini di Kesington, AS Sajikan Masakan Indonesia dari Gudeg, Nasi Padang sampai Rawon. foto: Instagram @artharini_indonesianrestaurant

Sebelumnya, Chef Ragil Imam Wibowo mengungkapkan sejumlah makanan yang akan tren pada 2024. Pengaruh peranakan masuk ke dalamnya yang dipicu oleh ketertarikan anak muda mengolah makanan Indonesia hingga hidangan Melayu kopitiam.

"Mereka akan mulai banyak mengolah makanan Indonesia, yang agak lebih umum akan banyak anak muda ubah kopitiam, nasi campur, mi juga berkembang dengan yang klasik," terang Chef Ragil saat ditemui di Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024, dilansir dari Antara.

Selain makanan Indonesia yang terus berkembang, Ragil juga memperkirakan kuliner yang dipengaruhi budaya Asia dan Amerika juga banyak beredar tahun ini. Chef Ragil menambahkan, tren anak muda yang gemar eksplorasi kuliner membuat tren kuliner di Indonesia unik dan tidak bisa disamakan dengan negara lain.

Anak muda atau generasi milenial bisa sangat kreatif dalam mengolah tren makanan Indonesia dan mengembangkan kreasi yang lebih unik. Bagi mereka yang tertarik membuka restoran, Ragil menyarankan untuk mengatahui apa yang sedang ramai dibahas di kalangan juru masak agar bisa mengembangkan makanan yang diminati pasar.

Lebih Sehat dan Organik

Rayakan Ultah ke-50, Sarirasa Group Kenang Perjalanan Rintis Bisnis Masakan Nusantara hingga Peranakan
Ilustrasi sate. (dok. Sarirasa Group)

Sementara itu, Ketua tim Pusaka Rasa Nusantara Meilati Batubara mengatakan di luar negeri, tren makanan 2024 yang sedang disukai masyarakat setempat adalah makanan yang lebih sehat atau organik. 

"Kalau kita melihat di luar negeri, tren luar itu lebih sehat jadi mereka cari makanan lebih sehat, organik, slow food artinya bukan olahan," jelas Meilati. Cara masak sehat dan dari bahan organik sebenarnya sudah ada dari turun temurun dilakukan dari zaman dahulu di Indonesia sehingga dengan mengikuti tren di luar negeri, artinya kembali ke masa makanan disajikan dengan cara lebih baik dan sehat.

Menurut Meilati, zaman dulu, makanan Indonesia dimasak menggunakan minyak kelapa dan memakai bahan seperti tengkawang untuk menggantikan mentega. "Waktunya kita kembali ke masa lalu yang baik, bahwa ternyata tren dunia di Indonesia sudah ada dari dulu," ucap Meilati.

Prediksi ragam tren 2024 sudah banyak bermunculan sejak Desember 2023, termasuk dari platform sosial, Pinterest. Melalui "Pinterest Predicts," pihaknya merilis perkiraan tren lintas bidang, mulai dari fesyen, kecantikan, kuliner, sampai traveling.

Infografis Ragam Festival Kuliner Nusantara
Infografis Ragam Festival Kuliner Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya