Liputan6.com, Jakarta - Iduladha menjadi momen penting untuk umat Muslim menyempurnakan ketaatan. Bukan hanya di Indonesia, Muslim yang berada di negara minoritas juga merayakannya dengan tradisi tertentu.
Seperti dialami oleh Nadia Soekarno, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini tinggal di Swiss. Ia membagikan pengalamannya merayakan Iduladha di Swiss dengan memenuhi undangan dari Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI).
"Kalau IdulAdha di Swiss ada potong kambing atau sapi nggak ya?" Tanyanya di awal video lewat akun @nadiasoekarno pada Selasa, 18 Juni 2024.
Advertisement
Putri dari Soraya Haque ini mengaku bangun kesiangan, pukul 08.00 pagi waktu setempat baru bersiap. Namun acara undangan baru mulai jam 09.00 pagi, hanya saja ia cukup panik karena bus yang akan membawanya datang cuma setengah jam sekali di akhir pekan.
Sebagai informasi, IdulAdha di Swiss berlangsung pada Minggu, 16 Juni 2024 yang artinya lebih dulu daripada Indonesia. "Dan gua baru tahu kalau acara rame kayak gini pasti ada polisi yang jaga," ungkapnya lagi sambil memperlihatkan adanya mobil polisi yang parkir dekat lokasi.
Nadia mengungkap seperti apa rangkaian acaranya, lewat surat undangan yang tertera. Acaranya menurutnya kurang lebih sama seperti IdulFitri.
Pelaksanaan salat id di lapangan parkir gedung PTRI, khotbah, sampai ramah-tamah dengan masyarakat Indonesia yang ada di Jenewa dan sekitarnya. Menurutnya ada tamu spesial yang datang yaitu mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Tak Ada Pemotongan Hewan Kurban
Sayangnya memang IdulAdha di Swiss jauh berbeda dengan di Tanah Air, karena kalau di Indonesia akan ada pemotongan hewan kurban di masjid atau mushala. Lewat seorang pengguna TikTok yang membalas pertanyaan dari warganet, diketahui ternyata memang di Uni Eropa (EU), tidak ada pemotongan hewan kurban saat IdulAdha.
Hal ini lantaran, ada aturan bahwa setiap hewan yang disembelih wajib dibius terlebih dahulu. Sebagai penutup cerita, Nadia mengungkapkan bahwa menu makanan halal bihalal cukup berbeda dengan perayaan Idulfitri.
Memang tidak ada ketupat maupun opor ayam yang khas Iduladha. Tapi kali ini, ia menemukan menu seperti pecel sayur, tahu campur Lamongan, sate padang yang disediakan oleh panitia dengan stand khusus.
Untuk anak-anak disediakan nugget, kentang dan chicken wing. Adapun untuk menu penutupnya, Nadia menikmati minuman seperti es cendol dengan kudapan dadar gulung, ketan serundeng, hingga tahu isi.
Advertisement
Suasana Iduladha di Gaza
Gema suara takbir perayaan Iduladha menggema di tengah nelangsa masyarakat Gaza Utara, Palestina yang terpaksa melewati hari raya tersebut dalam bayang-bayang ketakutan serangan militer Israel. Tak bisa memenuhi ruangan masjid yang porak-poranda karena perang, jemaah membentuk saf salat Iduladha dengan menggelar sajadahnya di atas tanah tak beratap.
Setidaknya itulah yang tampak dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @eye.on.palestine, Minggu, 16 Juni 2024. "Salat id di utara Jalur Gaza," tulis akun tersebut sebagai keterangan unggahan.
Warga Gaza tampak melaksanakan salat Iduladha di antara reruntuhan bangunan akibat serangan tentara Israel. Sementara rekaman dominan memperlihatkan jemaah pria, ada juga sejumlah perempuan di barisan belakang yang turut beribadah.
Kolom komentar unggahan itu langsung diserbu banyak doa dari warganet yang mendukung warga Gaza Palestina. "Israel boleh saja menghancurkan masjid, tapi tidak iman warga Gaza. Semoga kemerdekaan Gaza dapat diraih tidak lama lagi," harap seorang pengguna Instagram.
Warganet Terenyuh
Dalam Bahasa Indonesia, warganet menulis, "Mereka bukan lagi memikirkan soal baju baru, tapi bagaimana sholat dengan tenang😭 Semoga Allah senantiasa menjaga kalian semua dan diberikan kesabaran tiada batas 🥹." "Saya belum pernah melihat ketegaran seperti ini di komunitas mana pun di muka Bumi. Bebaskan Palestina ❤️🖤🤍💚," timpal yang lain.
"Insya Allah, di hari raya berikutnya, Palestina sudah merdeka," ungkap seorang warganet. "Apakah kalian senang melihat ini, wahai para pemimpin Arab? Semoga Tuhan mengutuk kalian dengan seribu kutukan. Cukuplah Allah bagiku, dan Dialah sebaik-baik pengatur urusan di antara kamu," ungkap pengguna berbeda.
AFP melaporkan, dikutip dari France24, Senin, 17 Juni 2024, Gaza mengalami hari yang relatif tenang dalam beberapa bulan terakhir pada Minggu, 16 Juni 2024. Ini terjadi setelah militer Israel mengatakan "menghentikan" pertempuran harian di sekitar rute selatan agar memfasilitasi aliran bantuan, menyusul peringatan berulang kali PBB terkait kelaparan di sana.
Advertisement