Liputan6.com, Jakarta - Seorang guru olahraga di Cianjur mencuri perhatian dengan pendekatan uniknya. Pria bernama Dede Sulaeman yang seorang pengajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), mengajarkan siswanya keterampilan hidup berupa cara menyetrika dan melipat pakaian. Aksinya ini pun menuai banyak sorotan di media sosial.
Inisiatifnya ini dianggap sebagai pendekatan edukatif yang bukan hanya mengajarkan teori akademik, tetapi juga keterampilan dasar yang berguna bagi masa depan anak-anak. Dalam video yang dibagikan Dede melalui akun TikTok pribadinya @de.desul, anak-anak didiknya tampak antusias menyimak materi pembelajaran yang disampaikan.Â
Advertisement
Dengan penuh kesabaran Guru SD menjelaskan secara jelas dan detail bagaimana cara setrika dan melipat pakaian dengan baik dan benar. "Ini semua (digosok) secara pelan-pelan," kata Dede mengenai cara menyetrika, dikutip Minggu (9/2/2025).
Advertisement
"Ini semua dibagi dua supaya ujung baju sejajar dengan kerah," jelasnya soal cara melipat pakaian. Tak sekadar teori, Dede juga membawa sejumlah setrika, dan meminta murid-muridnya membawa pakaian untuk mempraktikkan secara langsung.
Setelah diberikan instruksi, satu per satu siswa mencoba menyetrika dan melipat pakaian mereka sendiri. Metode ini bukan hanya membuat mereka lebih memahami cara melakukannya, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam menjaga kerapihan. Ia menjelaskan bahwa setrika adalah alat yang harus digunakan dengan hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan.
Menurut Dede, materi ini merupakan bagian dari pelajaran menjaga kebersihan pakaian pada fase B. Ia ingin memastikan bahwa anak-anak tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu mempraktikkannya di rumah mereka.
Aksi inspiratif ini viral dan banjir komentar positif maupun pujian dari warganet. Sebagian besar mengapresiasi metode pembelajaran Dede yang dinilai inovatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Â
Pelajaran yang Edukatif dan Inspiratif
"Normalisasi semua org harus bisa ngerjain urusannya masing2 dan ga dibebankan kepada perempuan. seneng bgt liatnyaa," komentar seorang warganet.
"Keren! MasyaAllah, keterampilan ini sangat bermanfaat untuk masa depan. Sangat edukatif dan inspiratif, Pak! Belajar tanggung jawab adalah kunci sukses dalam kehidupan,"Â sahut warganet lain.
"Keren banget! Ini mata pelajaran apa, ya? Bagus banget untuk mengajarkan basic skill sejak dini. InsyaAllah, anak-anak jadi lebih mandiri dan bisa membantu memutus rantai patriarki. Semangat, adik-adik!," kata yang lain
"Keren bgt sih klo d skolah diajarin begini melatih anak jadi mandiri d masa depan," sahut warganet yang lain.
"Wihh ilmu yg bagus inii. Krna anak skrg mana mau ngerjakan gini. Cuci piring aja sampai capek nyuruhnya," ujar warganet lainnya.
Beberapa tahun belakangan ini ada sejumlah guru masa kini yang viral karena cara mengajarnya yang kreatif, menyenangkan tapi tetap sarat ilmu. Salah satunya adalah Abing Santoso, seorang guru seni tari di SMKN 12 Surabaya, Jawa Timur.
Advertisement
Guru Kreatif yang Viral
Ia sempat viral karena mengajak para siswanya untuk menari di ruang kelas. Langkah Abing itu bahkan diapresiasi oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim. Kegiatan menari bersama itu terlihat dalam sebuah video berdurasi 59 detik dan langsung viral di media sosial. Abing pun punya alasan tersendiri kenapa ia mengajak siswanya untuk menari di dalam kelas.
"Saya melihat situasi dan kondisi fakta di lapangan bahwa kurikulum merdeka sudah dikumandangkan sejak lama tapi aktualisasinya mayoritas hanya sekadar administratif. Sehingga banyak siswa/siswi bosan di kelas, malas belajar, tidak nyaman dan kurang menyenangkan," ungkapnya pada Liputan6.com, Jumat, 3 Mei 2024.
Abing juga sering mengajak siswa-siswinya untuk menari saat jam pelajaran sedang kosong. Tujuannya, agar para murid tidak merasakan kebosanan. Raut ceria pun terlihat dari para murid yang diajak menari.
Prinsip utamanya dalam mengajar adalah ‘Menuntun Kodrat Manusianya’ seperti menuruti kemauan siswa tapi tetap dituntun. "Contohnya, kalau mereka bilang,’ pak kita bosen di kelas- belajar di luar kelas yuk; ,saya sebagai guru mengikuti kemauan mereka tapi tetap menuntun dalam jalur pendidikan," terangnya.
Â
Tak Pernah Mengeluh dalam Mengajar
Untuk merespons situasi banyaknya gen-Z selalu membawa ponsel atau gawai lainnya sebagai penenang pikiran mereka, celah tersebut dimanfaatkan Abing dalam hal positif. Ia melakukan hal-hal kreatif di media sosial (medsos) seperti apresiasi di medsos, literasi, atau memberi tugas yang langsung dikerjakan di tempat dan diunggah di medsos dan banyak lagi.
Pembelajaran lewat medsos menurut Abing, selalu berubah dan kekinian karena perkembangannya sangat signifikan. Mengenai tantangan dalam mengajar, ia mengaku tidak pernah mengeluh dengan keadaan dan berusaha menaklukkan setiap tantangan dan bersyukur karena Tuhan selalu memberi yang terbaik.
Pria yang merasa bangga sekaligus senang karena cara mengajarnya diapresiasi oleh Mendikbudristek ini punya pesan khusus buat mereka yang ingin atau baru menjalani profesi sebagai guru.
"Sebagai guru utamakan seleh-semeleh-sareh-dan sumeh . Kata-kata tersebut bermakna menghindari feodalisme dan sistem pembelajaran yang kolot dan banyak tuntutan ,menjaga mood peserta didik tetap semangat belajar ,membuat ruang kelas menyenangkan dan membuat nyaman siswa siswi," tuturnya.
Â
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)