Banjir Lahar Kelud, Penambang Pasir Sungai Bladak Diusir

Hujan yang mengguyur Gunung Kelud membuat Sungai Bladak di Blitar berubah warna. Para penambang pasir diusir karena terjadi banjir lahar.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 19 Mar 2014, 07:50 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2014, 07:50 WIB
Kelud Penambang Pasir - Liputan6 pagi
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Blitar - Satpol PP Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengusir penambang pasir di Sungai Bladak, Kecamatan Nglegok. Sirine tanda peringatan juga dibunyikan meminta penambang menghentikan kegiatannya dan segera meninggalkan Sungai Bladak.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (19/3/2014), tak hanya Satpol PP, petugas kecamatan dan BPBD juga mengusir pemilik truk yang membandel dan tetap mengisi pasir.

Pengusiran penambang disebabkan warna Sungai Bladak yang berubah menjadi coklat. Perubahan warna ini diakibatkan banjir lahar dingin dari Gunung Kelud.

Truk-truk yang sedang mengisi pasir di sepanjang Sungai Bladak mau tak mau menghentikan kegiatannya dan menyelamatkan diri.

Petugas Linmas Kecamatan Nglegok mengatakan, pengusiran penambang pasir di sepanjang Sungai Bladak karena puncak Gunung Kelud hujan deras, dan kandungan air bercampur material vulkanik mengalir melalui sungai ini.

Meski rawan bahaya, tapi ratusan warga lereng Gunung Kelud justru berbondong-bondong datang ke Sungai Bladak. Warga penasaran ingin melihat sungai yang dibanjiri lahar dingin.

Tak hanya di Blitar, hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Jawa juga membuat Sungai Pabelan di Muntilan, Jawa Tengah dialiri lahar dingin. Selain Muntilan, banjir lahar dingin juga terjadi di Sungai Gendol, Sleman, Yogyakarta. Banjir lahar dingin terjadi setelah hujan deras mengguyur puncak Gunung Merapi.(Eko Huda Setyawan)

Baca juga:

Gunung Slamet Kepulkan Asap Hitam, Warga Panik

[VIDEO] Hujan Terus Mengguyur, Jembatan di Sleman Ambrol

[VIDEO] 2 Truk Terseret Banjir Lahar Hujan Gunung Merapi

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya