Asyiknya Stand Up Paddleboard, Surfing Pakai Dayung

Selain membuat keramik Bali, membuat papan selancar juga cukup menarik.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 12 Apr 2014, 08:23 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2014, 08:23 WIB
Ngulek part 1
(Liputan6.TV)

Liputan6.com, Bali- Keramik Bali, salah satu dari segudang karya seni yang kerap menggoda mata wisatawan di Pulau Dewata, Bali. Cantik di mata, tetapi sesungguhnya membuat keramik Bali memerlukan keterampilan khusus.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (12/4/2014), dengan menggunakan mesin putar dan teknik cor, perlu cita rasa tersendiri agar bentuk keramik tak hanya sekedar jadi.

Mesin putar memudahkan untuk menciptakan bentuk dari keramik. Keramik dibakar pada suhu 1050 derajat Celcius. Model yang telah jadi dibakar sampai mengeras selama 8 jam.

Setelah pewarnaan, pembakaran kembali dilakukan pada suhu 1200 derajat Celcius selama 10 jam.

Selain keramik, membuat papan selancar juga cukup menarik. Di Bali, ketika surfing menjadi gaya hidup, produksi papan selancar bukanlah sesuatu yang sulit ditemukan.

Bahan dasar papan selancar adalah polyurathane yang tak cuma kuat, tetapi juga ringan dan mudah diperbaiki.

Langkah pertama adalah bentuk sesuai kebutuhan. Untuk pemula, perlu papan besar agar lebih mudah untuk mendapatkan ombak.

Bermain di laut Bali bukan cuma surfing, ada juga yang namanya stand up paddleboard, mirip dengan surfing tetapi menggunakan dayung. 

Agar bisa seimbang saat berdiri arah pandangan harus lurus ke depan. Bila sudah terbiasa, tak ada salahnya bersantai di atas papan.

Wake boarding juga sama serunya, dengan menggunakan papan juga, tapi lebih kecil dan ditarik dengan kapal motor. Supaya lancar, wajib hukumnya kaki depan dan kedua tangan lurus.

Tertarik untuk mencoba? Tak ada salahnya saat ke Bali Anda rasakan sensasinya! (Rizki Gunawan)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya