Liputan6.com, Bali - Perayaan Nyepi disambut dengan suka cita oleh masyarakat Hindu Bali melalui berbagai upacara adat. Tahun ini, umat Hindu akan merayakan Nyepi pada 29 Maret 2025, berdekatan dengan perayaan Idulfitri bagi umat Muslim.
Nyepi adalah hari raya agama Hindu yang dirayakan sebagai bagian dari tradisi Tahun Baru Saka. Nyepi ditandai dengan periode 24 jam kesunyian mutlak di seluruh pulau Bali.
Selama 24 jam perayaan Nyepi di Bali, ada beragam hal menarik yang terjadi. Mengutip dari Kemenparekraf RI, berikut fakta menarik terkait perayaan Nyepi di Bali:
Advertisement
Baca Juga
1. Dapat menghemat hingga satu juta liter bahan bakar
Selama Nyepi, masyarakat harus berdiam di rumah. Mereka dilarang bepergian, sehingga semua masyarakat Bali tidak menggunakan kendaraan dalam kurun waktu 24 jam.
Selama jangka waktu tersebut, diperkirakan ada satu juta liter bahan bakar yang berhasil dihemat. Hal ini memberikan dampak baik bagi ekonomi dan lingkungan.
2. Mengurangi global warming
Dampak positif terhadap lingkungan bukan hanya berasal dari penghematan bahan bakar. Selama perayaan Nyepi di Bali, masyarakat juga tidak menggunakan listrik.
Selama 24 jam, Pulau Dewata tercatat berhasil menghemat listrik hingga 60 persen dibandingkan hari-hari biasa. Tentu saja, hal ini sangat mempengaruhi kondisi lingkungan.
Selain baik untuk keseimbangan lingkungan, Nyepi di Bali juga menjadi lokasi yang tepat bagi wisatawan untuk melakukan refleksi diri. Wisatawan bisa memanfaatkannya dengan melakukan meditasi atau yoga.
3. Menginspirasi lahirnya World Silent Day
Perayaan Nyepi di Bali ternyata juga menginspirasi kampanye World Silent Day. Pada perayaan Nyepi, masyarakat melakukan aksi berdiam diri di rumah tanpa menyalakan cahaya maupun api.
Berangkat dari perayaan Nyepi, CCC (Collaboration for Climate Change), gabungan LSM Bali, menggagas World Silent Day. Kemudian, PBB meresmikan dan menetapkan World Silent Day setiap 21 Maret.
Penulis: Resla