Rano Karno Soal 15 Ribu Pendatang Baru Jakarta: Saran Kita Harus Punya Skill

Doel mengungkapkan, mereka yang mencari nafkah di Jakarta, bukan berarti tinggal di Jakarta. Melainkan di wilayah penyanggah seperti Depok, Tangerang dan Bekasi.

oleh Muhammad Ali Diperbarui 05 Apr 2025, 20:05 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2025, 20:05 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno.
Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno. (Dok. Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta memprediksi akan ada 15.000 jiwa pendatang baru yang tiba di Jakarta. Jumlah ini terhitung pasca libur lebaran 2025.

Meski begitu, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno menegaskan, jumlah pendatang tersebut bukan sesuatu yang besar dan hanya hal kecil baginya.

"Kalau 15.000 itu kecil sekali. Sangat kecil sekali. Mungkin bisa di atas. Prediksi kita di atas 50 ribuan," kata Rano Karno di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025).

"Sebetulnya pak gubernur udah bicara kepada masyarakat yang mau datang ke Jakarta silahkan. Kita enggak akan ada operasi justicia. Karena Jakarta ini milik bersama," Ia menambahkan.

Meski begitu, pria akrab disapa Bang Doel ini ingin agar mereka atau para pendatang ini harus mempunyai skill atau keahlian.

"Tapi memang saran kita, harus punya keterampilan, harus punya skill. Karena kalau kosong-kosong saja nanti akan bersaing dengan masyarakat Jakarta," ujarnya.

"Sebetulnya memang, diamati dari tahun 2018, yang namanya operasi justicia sudah tidak ada di Jakarta. Karena Jakarta sekarang ini orang berpikir menyumplek ke sini. Tapi sebetulnya masyarakat yang lain lebih banyak juga ada di sekitar wilayah," sambungnya.

 

 

Prediksi di Atas 50 Ribu

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno. (Merdeka.com/com/ Nur Habibie)... Selengkapnya

Doel mengungkapkan, mereka yang mencari nafkah di Jakarta, bukan berarti tinggal di Jakarta. Melainkan di wilayah penyanggah seperti Depok, Tangerang dan Bekasi.

"Karena Jakarta ini orang berfikir akan nyumplek di sini. Tapi sebetulnya masyarakat yang lain lebih banyak juga ada di sekitar wilayah misal Tangerang, Bekasi, Depok. Mungkin kerjanya di Jakarta," ungkapnya.

"Tapi hampir rata-rata mereka tinggalnya, bahasanya agak di pinggir. Karena apa? Tentu kalau Jakarta-kan sewanya lebih mahal dari pada di pinggir. Itu yang terjadi. Karena itu tentu setiap kunjungan akan kita data. Data itu bukan untuk melarang, supaya kita hitung berapa jumlahnya," sambungnya.

 

Sumber: Nur Habibie/Merdeka.com

  

Infografis

Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta
Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta.  (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya