Namanya Muncul Lagi di Soal UN, Jokowi: Saya Dirugikan!

Setelah muncul dalam soal UN Bahasa Indonesia, nama calon presiden dari PDIP Jokowi kembali ditemukan dalam soal Bahasa Inggris.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 16 Apr 2014, 14:22 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2014, 14:22 WIB
[FOTO] Jokowi Minta Maaf ke Pemimpin Redaksi
Kehadirannya langsung disambut beberapa pemred baik dari media cetak maupun televisi (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah muncul dalam soal Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia, nama calon presiden dari PDIP Jokowi kembali ditemukan dalam soal Bahasa Inggris. Jokowi pun kembali mengaku keberatan dan merasa dirugikan dengan adanya soal tersebut.

"Ya dirugikan dong, seolah-olah saya yang mendesain, seolah-olah seperti saya yang membuat, itu kan mungkin cari-cari kesalahan saya," ucap Jokowi di Gedung BPK RI, Slipi, Jakarta, Rabu (15/4/2014).

Berbeda dengan ungkapan sebelumnya yang mengaku tahu siapa dalang di balik munculnya nama dia dalam soal Bahasa Indonesia beberapa waktu lalu, kali ini Jokowi malah mengaku tak tahu. Gubernur DKI Jakarta itu tak mau tahu siapa pembuat soal tersebut.

"Nggak tahu saya, cari saja sana, cari sana sendiri," cetusnya.

"Sekarang saya tanya, yang punya kewenangan itu siapa? Jadi tanya dong sama siapa yang membuat. Kok ditanyakan ke saya. Kalau saya jelas merasa dirugikan dong," tukas Jokowi.

Dalam soal Bahasa Inggris itu, Jokowi diceritakan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang mendengar keluhan masyarakat akan bertambah macetnya ibukota dengan adanya kebijakan mobil murah. Keluhan masyarakat itu diwujudkan Jokowi dengan mengeluarkan kebijakan pembatasan penggunaan mobil pribadi.

Berikut isi cerita dalam soal UN tentang Jokowi itu:

"A car is still an expensive vehicle for most Indonesians. But the goverment's program of cheap car certainly will worsen the traffic congestion in the capital city of Jakarta.

On the other hand, it can help Indonesian people who want to have a new car with a cheap price. This policy is also increase the growth in economiy and people's reduce traffic congestion. The public complaint is certainly expressed by the governor of DKI Jakarta, Joko Widodo and NBSP.

Jokowi also plans to restrict the used private vehicle. He ensures this plan will not be successful when cheap cars are coming on the streets of the capital.

Board member of Indonesian Consumers Foundation (YLKI), Tulus Abadi, also protested the policies of cheap cars that are listed in G.R 41/2013 of Regulatory Budget Environment Friendly car (LOGC)."

Pertanyaan yang muncul adalah, "What is the writer's position in the controversy of cheap car policy?" dan "..... Jokowi also plans to restrict the used private vehicles....".

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya