Liputan6.com, Jakarta - Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS) Timothy Carr mendesak polisi juga menjerat PT ISS selaku penyedia petugas kebersihan. PT ISS dianggap sebagai pihak yang paling bisa dimintai pertanggungjawaban terjadinya kekerasan seksual siswa TK JIS di lingkungan sekolah.
"Di mana tanggung jawab ISS selama ini? Sama sekali tidak ada. Pelaku bukan karyawan JIS, tetapi pegawai dari PT ISS. Selama ini PT ISS memiliki reputasi baik, karenanya kami JIS mempercayakannya. Namun kepercayaan kami itu tidak digunakan dengan baik," kata Arry di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/5/2014).
Kemudian, menurut Arry, dikarenakan JIS adalah lembaga sekolah atau lembaga pendidikan, sangat wajar pihak JIS tidak melakukan pengelolaan atas petugas kebersihan di sekolah karena sudah diserahkan ke PT ISS. 6 Pelaku yang sudah ditetapkan tersangka semuanya adalah petugas kebersihan di JIS yang direkrut dari PT ISS.
"Karenanya, ini semua harus menjadi tanggung jawan PT ISS yang tidak cakap mengelola dan merekrut pegawainya," tegas Arry.
Sementara itu, pihak JIS mengklaim sudah menyiapkan konsuler, psikolog dan juga psikiater untuk mendampingi siswa AK, korban sodomi. Namun menurut Arry, apakah semua hal yang sudah disiapkan akan diterima atau digunakan semuanya diserahkan kepada keluarga korban.
Arry mengaku pihaknya juga sangat kooperatif dengan kepolisian agar bisa mengungkap kasus dugaan pencabulan bocah A. "Mereka itu (psikiater, konselir, psikolog) sudah disiapkan, dan sudah siap untuk diberikan. Dalam kerjasama JIS dan polisi, JIS menyediakan foto untuk diidentifikasi kalau ada korban lain," pungkas Arry.
JIS Desak Polisi Jerat PT ISS Terkait Pencabulan Bocah TK
PT ISS dianggap sebagai pihak yang paling bisa dimintai pertanggungjawaban terjadinya kekerasan seksual siswa TK JIS di lingkungan sekolah.
Diperbarui 06 Mei 2014, 14:34 WIBDiterbitkan 06 Mei 2014, 14:34 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ketika Tangis Pramono Pecah di Taman Suropati
VIDEO: Diancam Dibunuh, Dedi Mulyadi: Sudah Biasa...
Hari Angkutan Nasional 2025: Transportasi Umum Gratis di Jakarta!
VIDEO: Diancam Dibunuh, Dedi Mulyadi: Sudah Biasa...
Pengacara Korban Pelecehan Seksual Eks Rektor UP Laporkan Oknum Dosen, Diduga Mengintimidasi
7 Fakta Terkait Puluhan Siswa Diduga Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis di Cianjur
TNI AU Bantah Pernah Miliki Sirkus OCI
Kemendagri Beberkan Alasan Balikpapan Jadi Tuan Rumah Puncak Peringatan Hari Otonomi Daerah
Profil Helmy Santika, Kapolda Termuda yang Usung Gaya Kemimpinan Humanis
Kalender Libur Nasional Mei 2025: Catat Tanggalnya!
3 Pernyataan Gubernur Jakarta Pramono Anung Terkait Lowongan PPSU 2025, Akui Pelamar Membludak
7 Fakta Terkait Dokter PPDS UI Rekam Mahasiswi Mandi, Motif Terungkap