Saat Safari Politik, Jokowi Lobi Sulsel Kirim Beras dan Ikan

Keputusan pengiriman tersebut hanya dirancang dalam waktu 3 jam ketika Gubernur Sulsel bertemu Jokowi.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 11 Mei 2014, 16:40 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2014, 16:40 WIB
Jokowi

Liputan6.com, Makassar - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan hari ini mengirim 10 kontainer komoditi pangan berupa beras dan ikan ke Jakarta. Pangan tersebut terdiri dari 168 ton beras senilai Rp 1,3 miliar yang disediakan oleh PT Andro Mustika. Kemudian 70 ton ikan senilai Rp 400 juta oleh PT Rahayu.

"Selain itu, nanti segera dikirim 1 kapal daging sapi ke Jakarta harganya sekian miliar. Kalau Pak Jokowi nggak punya uang saya pinjamkan. Utang bagi bangsa ya nggak apa-apa," ujar Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sembari tertawa di Pelabuhan Peti Kemas Kota Makassar, Minggu (11/5/2014).

Ia mengatakan Pemprov Sulsel siap menyediakan pangan bagi DKI, baik ikan, daging sapi maupun beras. Setelah itu Pemprov DKI-lah yang bertugas memasarkan pangan tersebut.

Gubernur Syahrul juga mengatakan keputusan pengiriman tersebut hanya dirancang dalam waktu 3 jam ketika dirinya bertemu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi pada kemarin malam atau Sabtu 10 Mei, di sela-sela safari politiknya.

Tak sampai 24 jam, 10 kontainer tersebut pun dikirim dari Pelabuhan Makassar. "Itu bisa saya sajikan sebagai saudara," jelas Syahrul.

Syahrul juga mengatakan pihaknya memiliki kelebihan stok 2,6 juta ton beras dan 52 ribu ton ikan tuna. Sementara menurut Jokowi, kebutuhan beras DKI 2.700 ton beras per hari dan 150 ton daging per hari. Nantinya beras tersebut akan dikelola BUMD DKI PT Food Station Cipinang Jaya daging oleh PD Pasar Jaya.

"Bicaranya tadi malam soal beras saja. Ditambah ikan sama daging tadi pagi. Kalau bayar belakangan mau kalau gitu, hehehe. Jempol buat Gubernur Sulsel, langsung kirim bayarnya belakangan lagi," ucap Jokowi.

Jokowi juga mengatakan stok beras DKI semakin menurun. Maka bila tidak dipasok dari Sulawesi Selatan, ia mengkhawatirkan penyedia pangan akan dikuasai impor. "Sehingga dibrojokin stok dari Sulsel. Sister City tidak usah antara kota dan negara, tapi lebih efektif antar-kota, kabupaten, dan provinsi," ujar Jokowi.

Setelah itu, Jokowi dan Syahrul Yasin Limpo meneken perjanjian kerja sama DKI dan Sulsel di bidang distribusi bahan pangan. Keduanya juga melepas pengiriman pangan tersebut ke DKI melalui jalur laut. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya