Panglima TNI: Ada Amunisi Tajam Beredar Bukan dari TNI

Panglima TNI Jenderal Moeldoko memerintahkan prajurit TNI tidak menggunakan amunisi tajam dalam menghadapi situasi apa pun di dalam negeri.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Jul 2014, 10:24 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2014, 10:24 WIB
moeldoko

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko melakukan inspeksi ke Markas Kostrad. Dalam pengarahan di hadapan para prajurit, Moeldoko memerintahkan untuk tidak menggunakan amunisi tajam dalam menghadapi situasi apa pun di dalam negeri.

"Dalam menghadapi situasi apa pun khususnya dalam mengahadapi situasi krusial saya telah memerintahkan tidak ada satu pun prajurit yang bawa amunisi tajam. Saya hanya memrintahkan prajurit menggunakan amunisi karet dan amunisi hampa," kata Moeldoko dalam apel siaga di Makostrad, Rabu (16/7/2014).

Moeldoko menegaskan, jika dalam situasi krusial ditemukan penggunaan peluru tajam, dirinya memastikan itu bukan dari TNI. Sebab, sejak jauh hari dirinya memerintahkan seluruh prajurit tidak menggunakan amunisi tajam.

"Kalau ada amunisi tajam yang beredar bukan dari TNI. Ini perlu saya sampaikan dengan tegas karena saya memiliki pengalaman pada tahun 1997," tegasnya.

Selain itu, Moeldoko meminta semua prajurit tidak boleh ragu dalam melaksanakan tugas. Selama prajurit menjaga netralitas, bekerja profesional dan tegas, maka Panglima TNI akan bertanggung jawab sepenuhnya.

"Itu petunjuk saya, saya yakin Kostrad memiliki tradisi unggul dan selalu memiliki peran dalam perkembangan negara," tandas Moeldoko.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya