Hamzah Haz: Tahun Ini Paling Menyesakkan, PPP Tak Raih Apa-apa

Melalui tayangan video conference, Hamzah Haz mengaku kecewa atas pergerakan atau manuver yang dilakukan PPP di tahun ini.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 15 Okt 2014, 20:32 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2014, 20:32 WIB
Jokowi-JK Unggul di TPS  Habibie dan Hamzah Haz Mencoblos
Mantan Wapres dan politisi PPP Hamzah Haz

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Hamzah Haz yang juga tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipastikkan tidak hadir dalam Muktamar VIII PPP yang digelar di Hotel Empire Palace, Surabaya, Jawa Timur. Melalui tayangan video conference, Hamzah Haz mengaku kecewa atas pergerakan atau manuver yang dilakukan PPP di tahun ini.

Dalam sejarah lahirnya partai hingga berdirinya PPP, baru tahun ini rapor PPP anjlok. Menurut Hamzah, rapor itu dilihat dari tidak adanya kader PPP yang menjadi pimpinan di lembaga legislatif. Terlebih lagi konflik internal yang ada di tubuh PPP dinilainya bisa menghambat kebijakan strategis partai.

"Saya ingin mengutarakan isi hati saya. Saya sedih melihat perkembangan partai akhir-akhir ini. Dalam sejarah PPP, inilah yang paling menyesakkan hari-hari kita. Di DPR nggak dapat begitu juga di MPR," kata Hamzah melalui video conference di Surabaya, Rabu (15/10/2014).

Dia berharap dari digelarnya Muktamar VIII bisa dijadikan momentum untuk bisa mendapatkan arah politik yang bulat. Ia pun mengaku kader ataupun politisi senior di PPP bisa masuk dan konsen dalam pembangunan bangsa dengan masuk ke dalam pemerintahan.

"Semoga mencapai suatu keputusan yang baik dan bulat. Jangan sampai PPP tidak mendapatkan apa pun dalam suatu pemerintahan. Semua tergantung pada kader partai," tegas Hamzah.

Terakhir, Hamzah juga mengimbau kepada para kader dan politisi PPP karena masih diperhitungkannya langkah politik yang diambil PPP. Dengan begitu sudah seharusnya para petinggi atau elite partai untuk bisa tetap menancapkan taringnya di eksekutif.

"Alhamdulillah partai lain masih ada yang memperhitungkan kita. Dan pesannya jangan sampai kita tidak diperhitungkan lagi," tutup Hamzah. (Ans)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya