Perjalanan Gayatri Hingga Akhir Hayat

Selain menguasai banyak bahasa, Gayatri juga piawai memainkan biola. Ia kerap bermain biola saat waktu senggang.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Okt 2014, 16:05 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2014, 16:05 WIB
Perjalanan Gayatri Hingga Akhir Hayat
Gayatri Wailissa (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali kehilangan seorang anak bangsa berbakat. Gayatri Wailissa, anak ajaib yang mampu menguasai 14 bahasa meninggal dunia. Gadis berusia 19 tahun itu pergi untuk selamanya saat sedang berada di Jakarta untuk mendaftarkan diri masuk ke perguruan tinggi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (24/10/2014), ia terjatuh tak sadarkan diri saat berolahraga dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat.

Gadis kelahiran Ambon, Maluku ini sempat mengalami pendarahan di otaknya sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis 23 Oktober pukul 19.15 WIB semalam.

Orangtua Gayatri yang mendengar kabar duka ini langsung terbang dari Ambon ke Jakarta.

Sejak kecil, Gayatri sudah masuk kategori anak poliglot atau orang yang mampu menguasai banyak bahasa. Bahkan saat masih duduk di bangku SD, Gayatri sudah mengusai 6 bahasa secara otodidak.

Keterampilan bahasanya kemudian mampu mengantarkan Gayatri menjadi duta anak ASEAN pada tahun 2012.

Tahun lalu, anak perajin kaligrafi kaki lima ini dengan lantang menyuarakan hak anak Indonesia dalam Konferensi Anak Internasional di Kathmandu, Nepal.

Selain menguasai banyak bahasa, Gayatri juga piawai memainkan biola. Ia kerap bermain biola saat waktu senggang. Selain itu, ia juga aktif di dunia teater.

Kini, anak berbakat yang bercita-cita menjadi duta besar Republik Indonesia ini telah pergi untuk selamanya. Gayatri meninggalkan kenangan indah tak hanya bagi orangtua, tetapi juga negeri yang dicintainya.

Baca juga:

Gayatri Kuasai 14 Bahasa Ini Semasa Hidup

Kisah Gayatri si Gadis Ajaib Mengharumkan Nama Bangsa

Ahok Ingin Jadi Pejabat Teladan Anak-anak

(Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya