Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Tedjo Edhy Purdijatno mengaku tidak menyangka akan mendapat jabatan sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) dalam Kabinet Kerja Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Dia mengaku mendapat telepon dari mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto Sabtu 25 Oktober sekitar pukul 22.00 WIB. Malam itu dia ada janji ke dokter gigi, namun menunda ke dokter guna menemui Presiden Jokowi.
"Saya sudah sering ketemu Pak Jokowi dalam event-event partai atau apa. Tapi saya tidak pernah ditawari apa, kita kerja saja untuk partai. Hanya tadi malam kebetulan ditelepon Mas Andi Widjajanto menghadap beliau (Jokowi)," ujar Tedjo usai pengumuman kabinet di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014) petang.
"Saya nggak ngerti karena semua sudah selesai dipanggil, kok malam-malam ngapain," sambung dia.
Tedjo pun siap melaksanakan tugas barunya sebagai Menko Polhukam dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK. "Harus siap melaksanakan tugas," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Surabaya itu.
Dalam pertemuan tersebut, Tedjo mengaku ditanyai berbagai hal terkait politik, keamanan, dan hukum. "Dan saya jelaskan apa yang saya tahu tentang ini semua dan beliau minta supaya diteruskan dari yang lama dan ditingkatkan."
"Dan semuanya bisa dilaksanakan dengan partisipasi dari seluruh masyarakat," imbuh dia.
Menurut Tedjo, sampai saat ini belum ada hal yang bisa disampaikan terkait visi dan misi maupun program Kemenko Polhukam. Dia harus terlebih dulu mengikuti sidang kabinet pertama Senin 27 Oktober besok. Yang jelas, upaya terus menjaga pertahanan dan keamanan akan ditingkatkan.
Tedjo Edhy Purdijatno lahir di Magelang, Jawa Tengah 20 September 1952. Ia merupakan alumnus Akademi TNI Angkatan Laut (AAL).
Sebelum menjadi KSAL pada 1 Juli 2008 sampai 9 November 2009, Tedjo menjadi Kepala Staf Umum TNI (2007), Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI (2007), Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Departemen Pertahanan (2007), dan Asisten Perencana KSAL (2005) dan Panglima Armada Kawasan Barat (2005-2006). (Ant/Ans)