Isak Tangis Iringi Pemakaman Jenazah Transgender Mayang Prasetyo

Ibunda korban sangat bersyukur jenazah anak sulungnya, Febri Andriansyah alias Mayang Prasetyo, dimakamkan sesuai dengan semestinya.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Nov 2014, 21:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2014, 21:00 WIB
Ini Bukti WNI Mayang Prasetyo Bernama Febri Andriansyah
Dalam pemberitaan banyak media salah satunya News.com.au, tak ada nama 'Mayang Prasetyo' yang terdaftar di KJRI Australia.

Liputan6.com, Bandar Lampung - Isak tangis mengiringi pemakaman Febri Andriansyah alias Mayang Prasetyo (27), transgender korban pembunuhan oleh tersangka Marcus Peter Volke di wilayah Teneriffe Brisbane, Australia.

Jenazah Mayang Prasetyo dikebumikan di tempat pemakaman Griliyo, di Kelurahan Sukamenanti Baru, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Sabtu (1/11/2014).

Nining Sukarni (42) ibunda korban mengatakan sangat bersyukur jenazah anak sulungnya bisa dimakamkan sesuai dengan semestinya. "Saya berterima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam kepengurusan pemulangan jenazah almarhum," kata dia.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya telah menunggu jenazah sejak lama, untuk dapat dimakamkan dengan layak. Tempat kuburnya pun, telah disiapkan sejak dua minggu lalu.

Prosesi pemakaman jenazah Mayang Prasetyo sempat mengundang banyak warga yang berdatangan untuk menyaksikan pemakaman seorang transgender yang dibunuh dan dimultilasi oleh pasangannya Marcus Peter Volke disebuah apartemen di Bribane, Australia tersebut.

Sekitar 10 petugas Polsek Kedaton turut mengamankan lokasi. Pemakaman pun dihadiri oleh rekan korban yang tergabung dalam Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).

Sementara itu, Ketua LGBT Lampung, Rendie Arga mengatakan bahwa proses pemulangan almarhum termasuk cepat, biasanya memakan waktu hingga 2 bulan. Ia mengungkapkan dalam peristiwa tersebut banyak mendapatkan pelajaran, bahwa setiap anggota LGBT perlu instropeksi diri.

Kemudian, Perwakilan Kementerian Luar Negeri dan Perlindungan WNI, Ajie Surya mengatakan pihaknya sangat menyesalkan tragedi WNI yang dibunuh dan multilasi di negara Australia. "Untuk saat ini yang terpenting adalah penyelesaian proses pemulangan dan pemakaman jenazahnya (Mayang Prasetyo) hingga selesai," ujar Ajie. (Ant)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya