Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana mengubah logo dan tagline Yogyakarta dari "Jogja Never Ending Asia" menjadi "Jogja New Harmony". Namun pelaksanaannya belum dimulai, rencana itu sudah dikritik oleh masyarakat seniman dan pakar desain visual Yogyakarta.
Guna menampung aspirasi publik, Pemda DIY menggelar diskusi dan urun rembug warga. Kasubid Administrasi Publik dan Keuangan Bappeda DIY Erni Widyastuti mengatakan, pertemuan dan diskusi itu untuk mendengar masukan dan alternatif dari publik.
Saat ini proses rebranding logo dan tagline baru Yogya masih dalam tahap penyempurnaan dan finalisasi. Namun proses ini masih menunggu perkembangan dari beberapa masukan yang ada. "Tahun ini sudah selesai," ujar Erni, Senin (3/11/2014).
Untuk penggantian logo dan tagline itu, Pemda DIY mengucurkan Rp 1,5 miliar. "Dana itu digunakan untuk proses pembentukan tim, rapat segala macem, dan event."
Logo dan tagline baru ini dibuat sedemikian rupa dengan harapan bisa seperti google yang bisa dibuat apa saja. Logo itu sendiri dibuat oleh Hermawan Kertajaya.
"Simbol logo itu harapannya seperti google, jadi bisa diapakan saja. Ya, kita harap warga perlu melihat dan mencermati lagi dan gimana filosofinya. Dilihat lagi dimengerti dan baru komentar, tapi lihat seperti apa nanti hasilnya dari masukan-masukan," ujar dia. Sebelumnya sejumlah kelompok masyarakat mengkritik logo tersebut, khususnya tulisan kata Jogja yang terbaca seperti Togua. (Yus)
Buat Logo Baru, Pemda Yogyakarta Berharap Bisa Seperti Google
Logo dan tagline baru Yogyakarta nanti diharapkan bisa seperti Google, bisa diubah atau dibuat apa saja.
diperbarui 03 Nov 2014, 10:32 WIBDiterbitkan 03 Nov 2014, 10:32 WIB
Logo dan tagline baru Yogyakarta nanti diharapkan bisa seperti Google, bisa diubah atau dibuat apa saja.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 InternasionalAhli Kimia: Israel Gunakan Bom Terlarang di Lebanon
10
Berita Terbaru
Resep Mudah Membuat Minuman dengan Batang Serai, Baik untuk Kesehatan Tubuh
Riezky Aprilia Siap Wujudkan Sekolah Bebas Pungli di Sumsel Bersama Eddy Santana
Banyak Amalan Guru Sekumpul di Internet, Bolehkah Diamalkan? Ini Kata Murid Habib Umar bin Hafidz
Sayur Putungo Jantung Pisang, Ciri Khas Kuliner Otentik di Gorontalo
Voyager 2 Masuk Mode Hemat Daya 20 Miliar Kilometer dari Bumi
Benarkah Setiap Manusia Akan Merasakan Neraka Dulu? Buya Yahya Menjawab
3 Strategi Jitu Disiapkan Bahrain untuk Hadapi Timnas Indonesia, Bidik Kemenangan Tipis
Indonesia Deflasi 5 Bulan Beruntun, Berbahayakah?
Mengungkap Dalang di Balik Pembubaran Diskusi Kemang
2 Anak Jokowi Pecah Kongsi di Pilkada Garut 2024, Siapa Unggul?
Ekspor Tembus Rp 450 Triliun, Kelapa Sawit Jadi Contoh Sukses Hilirisasi Industri
Tak Ada Lagi Desa Gelap Gulita, Listrik PLN Jangkau 99,82% Desa