Liputan6.com, Jakarta - Wacana hak interpelasi digulirkan sejumlah Fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR untuk menyikapi kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Populi Center, Nico Haryanto mengaku terkejut dengan langkah yang diambil KMP.
Nico berpendapat, kebijakan yang diambil Jokowi seharusnya bisa disikapi dengan bijaksana dan pengamatan mendalam. Padahal menurut Nico, subsidi pada sektor BBM selama ini tidak tepat sasaran atau lebih banyak dinikmati oleh orang mampu. Dan sekitar 70 persen para pengguna BBM bersubsidi adalah kelas menengah.
"Bagaimana mau hak interpelasi? Sangat disayangkan. Karena sejak dilantik, DPR baru sama sekali belum bekerja. Malah ribut interpelasi," kata Nico di Menteng, Jakarta, Sabtu (22/11/2014).
Bagaimanapun, lanjut Nico, kebijakan yang berani tanpa memikirkan popularitas harus didukung karena rakyat Indonesia memang butuh investasi banyak untuk infrastruktur, kesehatan dan pendidikan.
Nico menilai digulirkannya wacana hak untuk bertanya itu bukan murni inisiatif fraksi dalam tugas, pokok dan fungsinya soal pengawasan. KMP masih menyimpan dendam kesumat atas kemenangan Jokowi-JK dalam pemilihan presiden 2014.
"Saya kira ada aroma balas dendam dan ada aroma mencari panggung karena politisi ya sekarang ini semakin tidak dipercaya rakyat," tambah Nico.
"Kita harus bedakan mana urusan politik, mana urusan negara. Saya kira kebijakan BBM kemarin diperlukan Indonesia jangka pendek dan panjang. Ya tidak bisa dinilai oleh kacamata politik semata," ucap dia.
Sejumlah fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) akan menggalang tanda tangan untuk menyatakan hak interpelasinya kepada Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, terkait kenaikan harga BBM bersubsidi. KMP berpendapat, harga minyak dunia cenderung menurun, namun di Indonesia malah dinaikan.
"Saya dan kawan-kawan (KMP) akan segera menggalang pengunaan hak interpelasi DPR secepatnya. Lintas fraksi, dalam waktu dekat kita akan lakukan penggalangan tanda tangan bersama-sama," kata Anggota DPR Fraksi Golkar Bambang Soesatyo saat dihubungi, Kamis 20 November 2014 lalu. (Nan/Riz)
Pengamat: Kerja Saja Belum, Kubu KMP Ribut Interpelasi BBM
Nico berpendapat, kebijakan yang diambil Jokowi seharusnya bisa disikapi dengan bijaksana dan pengamatan mendalam.
Diperbarui 22 Nov 2014, 23:50 WIBDiterbitkan 22 Nov 2014, 23:50 WIB
Pemerintahan Jokowi mulai bekerja, banyak hal yang harus dibenahi, salah satunya menyangkut evaluasi anggaran untuk BBM subsidi.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pertamina Gelar Ramp Check, Pastikan Mobil Tangki Siap Operasi saat Mudik Lebaran 2025
Kisah Viral Pria Jepang Bernama Happy, Mengaku Alami Kesulitan Seumur Hidup
Naik 6,3%, Semen Baturaja Cetak Laba Rp 129 Miliar di 2024
Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soetta, Ada 173.854 Pergerakan Penumpang
Arus Mudik H-3 di Pelabuhan Bakauheni Lancar, Pemudik dari Sumatra Bersyukur Tak Terjebak Macet
Mengenal 4 Larangan Nyepi di Bali, Wisatawan Harus Tahu
AHY: Prioritas Infrastruktur Kementerian PU Tak Kena Efisiensi Anggaran
Tehyan, Alat Musik Gesek Khas Betawi yang Lahir dari Akulturasi
Panduan Lengkap Silaturahmi Lebaran: Adab dan Siapa yang Wajib Dikunjungi
Lebaran Sebentar Lagi! Makan Enak Tanpa Takut Kolesterol Naik, Begini Caranya
Petinggi Klub Bidik Bek Ekonomis, Pemain Barcelona Sudah Beri Restu
Titiek Puspa Masih Dirawat di ICU, Keluarga Minta Doa untuk Kesembuhan Sang Legenda