Liputan6.com, Bima - Mahasiswa Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun bentrokan mewarnai unjuk rasa tersebut.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (24/11/2014), bentrokan bermula saat polisi berupaya mengusir para mahasiswa yang menutup jalan menuju Bandara Sultan Muhammad Salahuddin. Tetapi hal itu dijawab dengan lemparan batu dari mahasiswa.
Baca Juga
Polisi sempat menjauh dari kampus. Namun mereka mendengar ada rekannya yang terkena anak panah di dada. Polisi pun lalu merangsek ke kampus.
Advertisement
Sejumlah mahasiswa yang tertangkap menjadi bulan-bulanan polisi. Tak hanya itu fasilitas kampus juga dirusak dan sejumlah sepeda motor yang terparkir di halaman kampus tak luput dari amukan polisi.
Kericuhan tak berhenti di situ. Polisi yang menyisiri kampus menangkap sejumlah mahasiswa yang langsung menjadi bulan-bulanan sejumlah polisi. Seseorang yang mengambil foto ulah sang polisi memicu keributan baru.
Polisi mendorong dan memukuli orang yang berjaket tentara dan bercelana sipil. Saat 2 orang tentara melintas, mereka membela dan menyebut orang itu anggota TNI Angkatan Laut.
Keributan tersebut sempat membuat situasi bentrok semakin panas. Akhirnya polisi menahan 3 mahasiswa, sedangkan Bripda Muhammad Gozali yang terluka dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. (Mar/Ans)