Ribuan Buruh Tutup Akses Tol Bitung Tangerang

Meski sudah ditetapkan di masing-masing daerah, ribuan buruh dari berbagai aliansi masih melakukan unjuk rasa terkait UMK 2015.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 25 Nov 2014, 14:46 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2014, 14:46 WIB
Demo buruh di Serang
Demo buruh di Serang, Banten (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Tangerang - Meski sudah ditetapkan di masing-masing daerah, ribuan buruh dari berbagai aliansi masih melakukan demo terkait UMK 2015. Bahkan aksi mereka dilakukan di depan pintu masuk dan keluar Tol Bitung, di Jalan Raya Serang KM 9 dan 10, Kabupaten Tangerang.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (25/11/2014), unjuk rasa itu mengakibatkan kendaraan roda empat dari atau pun keluar tol, terjebak tidak bisa gerak sama sekali. Begitu juga kendaraan dari Jatiuwung, Kota Tangerang tidak bisa menuju Tigaraksa Kabupaten Tangerang, maupun sebaliknya. Hanya kendaraan roda dua yang masih bisa melewati jalan tersebut.

Dalam orasinya, buruh menolak nilai UMK 2015 Kota dan Kabupaten Tangerang yang ditetapkan kepala daerah masing-masing. "UMK 2015 yang direkomendasikan oleh Walikota sebesar Rp 2.730.000 dan Bupati Rp Rp 2.710.000," ujar Korlap aksi, Gusri.

Menurut dia, nilai tersebut lebih rendah dari tuntutan buruh. Yakni  untuk Kota Tangerang sebesar Rp 3,2 juta dan Kabupaten Tangerang Rp 3,1 juta.

Untuk itu, pihaknya menerjunkan sekitar 20 ribu buruh dari Kota dan Kabupaten Tangerang demi menggelar aksi unjuk rasa tersebut. Selain itu juga menuntut agar kepala daerah Tangerang merevisi rekomendasi UMK 2015.

"Hari ini biar kepala daerah di Tangerang melihat kalau buruhnya belum sejahtera,  kalau perlu kita akan duduki tol sampai besok," ancam Gusri.

Namun, saat hujan turun deras, para buruh langsung bubar.

Selain Tol Bitung, buruh juga membokir akses masuk Tol Kedaton, Cikupa Mas dan Tol Balaraja. Aksi demo ini kawal ketat oleh ratusan aparat gabungan polisi dari Polres Kabupaten Tangerang dan Polda Metro Jaya, serta personil TNI dari Kodim 05/06 Tangerang. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya