Tolak Ahok, FPI Tusuk dan Bakar Boneka di Balaikota Jakarta

Patung Ahok ditusuk-tusuk hingga mengeluarkan cairan berwarna merah layaknya darah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 01 Des 2014, 15:21 WIB
Diterbitkan 01 Des 2014, 15:21 WIB
Tolak Ahok, FPI Tusuk dan Bakar Patungnya di Balaikota Jakarta
Patung Ahok ditusuk-tusuk hingga mengeluarkan cairan berwarna merah layaknya darah.

Liputan6.com, Jakarta - Massa Front Pembela Islam (FPI) beserta ormas lainnya yang tergabung dalam Gerakan Massa Jakarta (GMJ) kembali berunjuk rasa untuk menentang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka bergerak dari depan Gedung DPRD DKI ke depan Balaikota.

Di depan Balaikota, Pimpinan FPI Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab mengatakan, dalam aksi mereka akan membakar patung Ahok yang digantung.

"Ini sudah digantung sejak semalam. Baunya sudah ke mana-mana, maka karena itu kita akan bakar. Gua, nggak mau tahu, Ahok harus turun," ujar Rizieq di depan Balaikota, Senin (1/12/2014).

Sebelum Rizieq memerintahkan pembakaran boneka, massa menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian, boneka Ahok yang tergantung di mobil komando diturunkan. Patung tersebut ditusuk-tusuk hingga mengeluarkan cairan berwarna merah layaknya darah.

"Biarkan darahnya keluar, darahnya muncrat, darah kafir. Ganyang kafir asing, ganyang kafir asing," teriak Rizieq.

Usai ditusuk, tanpa komando, massa membakar patung tersebut. Tak lama, api kemudian dipadamkan.

Anggota FPI yang telah dilantik menjadi gubernur rakyat atau gubernur tandingan, Fahrurozi Ishaq, meminta agar DPRD Jakarta segera menggelar sidang untuk melengserkan Ahok. "Saya tahu di sana banyak anggota DPRD yang tidak ingin Ahok jadi Gubernur. Karena itu segera bentuk sidang untuk melengserkan Ahok," kata dia. Tepat pukul 13.00 WIB, massa bubar setelah diperintahkan segera meninggalkan aksi tersebut dengan tertib. (Sun/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya