Liputan6.com, Nusa Dua - Persaingan pencalonan Ketua Umum Partai Golkar di Munas ke IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, semakin ketat. Calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pun mengaku, telah mengantongi dukungan 40% suara. Dukungan ini telah disampaikan dalam bentuk tertulis.
"Dukungan surat-menyurat yang saya dapatkan sekarang sudah lebih dari 40%. Tetapi ada upaya surat ini mau dibatalkan, diganti dengan surat lain. Regulasi (AD/ART Golkar) tidak pernah berbicara seperti itu," kata Airlangga dalam acara Munas ke IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Senin (1/12/2014).
Baca Juga
Barbie Kumalasari Diminta Produser Erry Wibowo Buka Kantor Law Firm di Bali, Untuk Apa?
Pertemuan Pembelajaran Sebaya Tingkat Nasional 2024 Digelar di Bali, Jadi Wadah Munculkan Gagasan Baru
Top 3 Berita Hari Ini: Gaya Bicara dan Bahasa Inggris Verrell Bramasta di Rapat DPR Soal Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Jadi Sorotan
Ketua DPP Partai Golkar itu mengaku akan mengikuti terus proses pemilihan ketua umum hingga selesai. Ia pun menampik kabar dirinya akan mengundurkan diri dari bursa pencalonan ketua umum partai berlambang Pohon Beringin itu.
Advertisement
"Saya tidak akan mengundurkan diri. Saya akan ikuti sampai titik di mana demokrasi itu diberikan ruang. Pada saat demokrasi dikunci saya akan berikan informasi kepada kawan-kawan," tutur Airlangga.
Pada kesempatan itu, Airlangga menyoroti secara khusus mekanisme tata tertib atau tatib Munas ke IX Partai Golkar yang mengharuskan dukungan melalui surat terbaru. Menurut dia, surat-menyurat bukan indikator utama dalam pemilihan ketua umum.
Menurut Airlangga, pemilihan ketua umum di tubuh Partai Golkar selama ini dilakukan dengan cara voting tertutup. "Saya tidak melihat ada mekanisme lain di luar voting tertutup. Kalau digantikan dengan surat-menyurat, maka menurut saya itu tidak demokratis," tandas Airlangga.
Hingga saat ini, calon Ketua Umum Partai Golkar yang memastikan diri akan bertarung adalah Aburizal Bakrie atau Ical dan Airlangga Hartanto.
Selain Ical dan Airlangga, ada juga calon ketua umum Partai Golkar yang sebelumnya berniat maju. Di antaranya Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang Kartasasmita, Zainuddin Amali, MS Hidayat, dan Hajriyanto Y Thohari.
Sementara MS Hidayat telah menyatakan mundur dan mengalihkan dukungannya kepada Ical. Hidayat beralasan, hal itu dilakukan lantaran arus bawah menginginkan Ical kembali memimpin partai berlambang pohon beringin tersebut. (Rmn/Yus)