Libur Nyepi Nyambung Lebaran 2025, Hotel BUMN di Bali Hampir Penuh!

Peningkatan tertinggi ada di hotel klaster Bali dengan rata-rata keterisian 81,2 persen. Momentum Hari Raya Nyepi dan libur lebaran yang berbarengan diprediksi jadi faktornya.

oleh Arief Rahman H Diperbarui 28 Mar 2025, 18:50 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2025, 18:50 WIB
Hotel Indonesia Natour
Grand Inna Bali Beach, salah satu grup PT Hotel Indonesia Natour (Persero). (dok.Instagram @innahotels/https://www.instagram.com/p/Bl7nmZ_F8fh/Henry... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Hotel Indonesia Natour atau InJourney Hospitality mencatat tren cukup positif selama periode libur Lebaran 2025 ini. Tercatat, tingkat keterisian hotel-hotel BUMN tumbuh, terutama di Bali.

Momentum lebaran Idul Fitri 1448 hijriah kali ini memang terbilang menarik. Pasalnya, waktunya hampir berbarengan dengan Hari Raya Nyepi. Kedua kondisi ini yang terpantau berkontribusi positif ke hotel InJourney di Bali.

Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat menyampaikan tingkat keterisian rata-rata hotel InJourney sekitar 79 persen pada periode libur lebaran kali ini.

"Kalau kita lihat pergerakan dari H-4 ke H+4 (lebaran), memang peak okupansi itu akan didapatkan pada saat H1 dan H2 Jadi untuk rata-rata okupansinya itu kita di sekitar 79 persen," kata Christine di Sarinah, Jakarta, ditulis Jumat (28/3/2025).

Dia menerangkan, angka ini terbilang lebih tinggi dari capaian pada periode yang sama tahun lalu. Meski begitu, kenaikan secara kumulatif hanya sebesar 1 persen.

"Overall Itu memang di rata-rata okupansinya di 79 persen. Jadi itu cukup membaik walaupun memang growth-nya, peningkatan dari lebaran kalau sebelumnya itu hanya 1 persen untuk okupansi, tapi ada peningkatan yang signifikan juga untuk Dari sisi FnB," urainya.

Dia menjelaskan, peningkatan tertinggi ada di hotel klaster Bali dengan rata-rata keterisian 81,2 persen. Momentum Hari Raya Nyepi dan libur lebaran yang berbarengan diprediksi jadi faktornya.

 

Promosi 1

The Meru Sanur Paling Banyak Dipesan

Hotel Indonesia Natour
Inaya Putri Bali, salah satu grup PT Hotel Indonesia Natour (Persero). (dok.Instagram @inaya.putribali/https://www.instagram.com/p/Bvd2_islPFl/Henry... Selengkapnya

Hotel The Meru di Sanur, Bali menjadi yang paling banyak dipesan pada periode libur lebaran dan Hari Raya Nyepi.

"Memang untuk okupansi kita yang paling tinggi untuk lebaran kali ini The Meru Sanur, itu kita di atas 98 persen on the book-nya (berdasarkan kamar terpesan)," ungkapnya.

Sementara itu, Klaster Jawa dengan tingkat hunian sebesar 76,7 persen, dan Klaster Sumatera dengan tingkat hunian sebesar 75,4 persen. Serta Klaster Kalimantan dengan tingkat hunian 71,4 persen.

Sebagai perbandingan, pada periode yang sama pada 2024, tingkat hunian hotel dibawah naungan InJourney Hospitality mencapai 77,9 persen dengan jumlah kamar terjual 3.623.

 

Dampak Efisiensi Anggaran Pemerintah

Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat
Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat dalam peresmian pembangunan Ethnobotanical Garden di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur... Selengkapnya

Sebelumnya, Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat menyadari adanya penurunan permintaan dari sektor Kementerian/Lembaga maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelanggan utamanya. Namun, di sisi lain dia melihat peluang dari masyarakat umum dan sektor swasta.

"Terkait dengan kebijakan pemerintah tentunya, yang pertama ini adalah, kami sih berharap bahwa, mendorong masyarakat sebenarnya, jadi untuk tidak berliburan ke luar negeri, tapi di dalam negeri saja," ungkap Christine, di Jakarta, ditulis Kamis (27/3/2025).

Dia menjelaskan ada sejumlah destinasi yang dikelola InJourney yang bisa jadi tujuan wisata. Dengan demikian, tingkat keterisian hotel BUMN pun ikut terdampak positif.

"Selain meningkatkan lack of stay daripada masyarakat, tentunya kami juga berharap, dengan adanya peningkatan trafik dari wisatawan domestik ini, juga akan meningkatkan spending berbelanja di dalam negeri," ucapnya.

 

Bidik Pasar Swasta

Christine bilang sudah ada pergeseran pasar dari Kementerian/Lembaga dan BUMN tadi ke sektor swasta. Bentuknya bisa dengan penyelenggaraan acara di aset yang dikelola InJourney Hospitality.

"Di dalam hotel tentunya, kita lumayan ada pergeseran switch market-market sedikit gitu ya. Yang sekarang kita juga sudah mulai, yang sudah-sudah dimulai, dan ini menyasar pasar-pasar private companies gitu ya," ungkapnya.

"Itu yang tentunya banyak sekali mengadakan event-event, baik global, international, maupun dalam negeri gitu ya, untuk event-event korporasi dan yang lain-lain," sambung dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya