Keluarga Fuad Penyandera Bocah Gresik Minta Maaf

Meski keluarganya merasa kehilangan, bagaimanapun juga mendiang Fuad telah berbuat salah dengan menyandera bocah tersebut.

oleh Hans Bahanan diperbarui 18 Des 2014, 22:21 WIB
Diterbitkan 18 Des 2014, 22:21 WIB
Mengapa Fuad sang Penyandera Ditembak Kala Tak Bersenjata?
Sahlan dan keluarga juga menyaksikan aksi penembakan aparat terhadap Fuad dari tayangan televisi dan video yang beredar di YouTube. (Hans Bahanan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Mataram - Keluarga besar Fuad Ahmad, pelaku penyanderaan bocah SD di Gresik, Jawa Timur, menyampaikan ucapan maaf kepada keluarga korban.

"Kami sekeluarga mohon maaf yang sebesar-besar kepada keluarga korban dan korban sendiri yang sempat disandera oleh Fuad," kata paman mendiang Fuad, Alex Sungkar di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (18/12/2014).

Alex mengatakan, meski keluarganya merasa kehilangan Fuad, bagaimanapun juga mendiang Fuad telah berbuat salah dengan menyandera bocah tersebut.

"Sekali lagi kami meminta maaf sebesar-besarnya karena insiden ini, yang menyebabkan anak itu mengalami trauma. Kami mohon keluarga korban mengabulkan permohonan maaf kami," ucap dia.

Fuad Ahmad, warga Kebon Roek, Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat itu ditembak mati anggota Buser Polres Gresik setelah menyandera Zahriani Putri Agustin, siswi SDN 2 Telogopatut selama kurang lebih 2 jam pada 17 Desember 2014.

Kematian Fuad itu pun menimbulkan penyesalan di hati keluarga. Menurut mereka, Fuad melakukan penyanderaan untuk meminta perlindungan dari aparat akibat adanya ancaman pembunuhan. (Ndy/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya