Mengenal Prosesi Logu Senhor, Warisan Portugis di Sikka NTT

Tradisi ini merupakan tradisi tua yang dibawa seorang pastor Portugis ke desa Sikka. Sejak tahun 1960, umat katolik di wilayah itu mulai melakukan prosesi pada perayaan Jumat Agung

oleh Ola Keda Diperbarui 23 Apr 2025, 03:30 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 03:30 WIB
Umat Katolik di kabupaten Sikka, NTT saat khusyuk mengikuti prosesi Logu Senhor yang merupakan warisan Portugis (Liputan6.com/Ola Keda)
Umat Katolik di kabupaten Sikka, NTT saat khusyuk mengikuti prosesi Logu Senhor yang merupakan warisan Portugis (Liputan6.com/Ola Keda)... Selengkapnya

Liputan6.com, Sikka - Prosesi keagamaan yang kental dengan agama katolik saat hari Jumat Agung, tak hanya dilakukan di Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Namun, warisan Portugis ini juga dilakukan di desa Sikka, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT.

Jika di Larantuka biasa disebut Semana Santa, maka tradisi sakral di Sikka ini disebut dengan Logu Senhor atau dalam bahasa setempat biasa disebut Sesta Vera.

Tradisi ini merupakan tradisi tua yang dibawa seorang pastor Portugis ke desa Sikka. Sejak tahun 1960, umat katolik di wilayah itu mulai melakukan prosesi pada perayaan Jumat Agung.

Logu Senhor memiliki arti berjalan di bawah usungan salib senhor sambil membawa lilin bernyala di tangan sambil melantunkan permohonan dan doa.

Di dalam keranda yang diusung empat pria, terdapat sebuah salib Yesus yang disebut Salib Senhor.

Salib senhor ini menyimpan nilai sejarah. Menurut penuturan warga setempat, salib Yesus tersebut dibawa oleh Raja Sikka Don Alexius Ximenes Da Silva pada tahun 1600 silam.

"Salib sepanjang 75 centimeter itu, semula disimpan di sakristi, namun saat ini, salib suci tersebut disimpan di sebuah kapela kecil di samping gereja Sikka," ucap budayawan Desa Sikka, Orestis Parera.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Tiga Armida

Umat Katolik di kabupaten Sikka, NTT saat khusyuk mengikuti prosesi Logu Senhor yang merupakan warisan Portugis (Liputan6.com/Ola Keda)
Umat Katolik di kabupaten Sikka, NTT saat khusyuk mengikuti prosesi Logu Senhor yang merupakan warisan Portugis (Liputan6.com/Ola Keda)... Selengkapnya

Prosesi Logu Senhor dilakukan dengan mengikuti tiga armida atau perhentian. Pertama adalah Irmida I Yesus Dihukum Mati yang berlokasi di halaman depan Kantor Desa Sikka, kemudian Irmida II Simon dari Kirene Dipaksa Memikul Salib Yesus yang berlokasi di halaman Lepo Gete, dan Irmida III Yesus Wafat di Salib yang berlokasi di halaman depan Pastoran Paroki Sikka.

Dalam tradisi tersebut, biasanya para peserta akan mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol berkabung akan Tuhan Yesus yang telah wafat.

Prosesi Logu Senhor ini sempat ditiadakan oleh param imam Yesuit yang menjadi pastor paroki di Sikka, tetapi selanjutnya atas kesepakatan dari umat dan disetujui oleh pastor paroki, maka devosi Logu Senhor ini kembali dilaksanakan setiap Jumat Agung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya